Berita Sragen
Sekolah di Sragen Ikuti Pembelajaran Tatap Muka, Dalam Sepekan Dijadwalkan Masuk Tiga Hari
Sebanyak 1.365 atau 87 persen sekolah dari tingkat PAUD, SD hingga SMP di Kabupaten Sragen mulai ikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Senin (6/9/2021).
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Sebanyak 1.365 atau 87 persen sekolah dari tingkat PAUD, SD hingga SMP di Kabupaten Sragen mulai ikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari ini, Senin (6/9/2021).
Sementara total secara keseluruhan sekolah di Sragen baik negeri maupun swasta ada 1.561 sekolah. Sisanya sebanyak 196 atau 13 persen sekolah belum melakukan PTM hari ini.
Sekolah yang belum PTM ini dikarenakan sejumlah hal, diantaranya gedung sekolah masih dalam perbaikan atau rehab dan melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) dari rumah.
Pelaksanaan PTM hari pertama ini ditinjau oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi. Suwardi meninjau di beberapa sekolah.
Baca juga: Taman Balekambang Sudah Buka, Pengunjung Wajib Sudah Vaksin Minimal Dosis Pertama
Baca juga: Christin Terobsesi Jadi Guru, Pilih Perdalami Psikologi, Kini Dikenal sebagai Konselor Pernikahan
Baca juga: Puluhan Tahun Hidup Miskin, Wanita Arab Saudi Ini Ternyata Anak Keluarga Kaya yang Tertukar
Usai pemantauan, Suwardi mengatakan dalam pemantauan PTM ini semua sudah berjalan sesuai dengan harapan dan ketentuan yang ada.
Berbeda dengan Kabupaten lain yang menunjuk sekolah untuk PTM, Suwardi mengaku pihaknya memberikan izin kepada seluruh sekolah yang siap melakukan PTM hari ini.
"Alhamdulillah PTM di Sragen di semua jenjang berjalan sesuai dengan ketentuan dan harapan kita. Kita berbeda dengan Kabupaten lain, kita tidak menunjuk sekolah, tapi semua sekolah yang siap mulai tanggal 6 ini semua PTM," kata Suwardi.
Suwardi mengaku selama satu pekan kemarin, pihaknya menurunkan tim untuk mengecek sekolah.
Sekolah yang memenuhi syarat pihaknya buatkan izin untuk PTM.
Dirinya meyakini PTM hari pertama ini tidak ada kerumunan.
Suwardi menilai PTM ini memang sudah dinanti-nanti oleh anak-anak terlebih orangtua murid.
Mengantispasi adanya penularan penyakit, Suwardi memastikan seluruh peserta didik maupun guru yang sakit tidak perlu masuk atau mengikuti PTM.
Anak-anak cukup mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Saya yakin PTM hari ini tidak ada kerumunan. Kalau ada anak yang sakit atau gejala tidak perlu masuk termasuk bapak ibu guru. Anak-anak cukup dirumah, pelajarannya dengan PJJ," katanya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kroyo 1, Gunardi mengatakan seluruh 100 persen orangtua muridnya telah menyetujui PTM.
Meski PTM terbatas, Gunardi mengaku tidak ada kendala dalam PTM hari pertama ini.
PTM hari pertama ini tentu tidak diikuti seluruh siswa, sekolah hanya boleh memasukkan murid setengah dari kapasitas sekolah.
Baca juga: Sejak 2019, Tren Konsumsi Lagu Dangdut Meningkat hingga Tiga Kali Lipat
Baca juga: Muncul Selebaran Bernada Kritik di Jalan Gatot Subroto Solo, Begini Isinya
Baca juga: Petani Tembakau Asal Wonosobo Terkejut Lihat Pria Berambut Putih Keluar dari Mobil: Lho, Pak Ganjar
Seperti di SMP Negeri 2 Kedawung, Sragen yang menggilir siswanya untuk masuk sekolah.
Siswa-siswi hanya masuk tiga kali seminggu, per satu kelas hanya menampung 16 siswa.
"Anak-anak masuk tiga kali dalam seminggu, kapasitas 50 persen. Jadi per kelas hanya diisi 16 anak dan masuk digilir."
"Misal hari Senin Rabu Jumat kelas 7,8,9 yang nomor absenya 1-16 hari Selasa, Kamis, Sabtu kelas 7,8,9 nomor absen 17-32," terang Kepala SMPN 2 Kedawung Sulistyo Dewi. (*)