Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Wanita Asal Kudus Ini Bisa Sulap Labu Siam Jadi Pempek, Gethuk, Hingga Es Gempol

Labu siam atau jipang rupanya bisa diolah menjadi bermacam varian makanan. Di Kudus, tangan dingin Yanti berhasil mengolahnya.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rival al manaf
(Foto: Diskominfo Kudus)
Hasil dari produk olahan dari labu siam dari pelaku UMKM di Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Labu siam atau jipang rupanya bisa diolah menjadi bermacam varian makanan.

Di Kudus, tangan dingin Yanti berhasil mengolahnya menjadi pempek, gethuk, manisan, sampai es gempol labu siam.

Beberapa waktu lalu Bupati Kudus HM Hartopo juga menyempatkan diri mengunjunginya di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus.

Baca juga: Bupati Kudus HM Hartopo Komitmen Dukung Pelaku UMKM

Baca juga: Ini Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK di Kudus, Bagaimana yang Belum Vaksin?

Baca juga: Polisi Buka Daun Pisang Penutup Jenazah Petani Tebu Kudus: Sekujur Badan Terbakar

Melihat Yanti yang mampu memanfaatkan labu siam menjadi bermacam olahan, membuat Hartopo pun siap membantu mengembangkan sampai pemasarannya.

Labu jipang yang dipakai Yanti berasal dari Pegunungan Muria.

Kualitasnya tidak bisa dianggap remeh.

Olahan labu jipang Yanti telah dipasarkan hingga ke luar kota.

Namun, pandemi memberikan imbas signifikan.

Sebab, Yanti bergantung pada tempat wisata dalam memasarkan produknya.

Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus akan membantu memasarkan dan mendukung penuh pengembangan olahan labu jipang.

Hartopo pun berharap Yanti dapat meningkatkan produksinya apalagi saat ini Kudus telah masuk level 2. 

"Memang benar pandemi memberikan imbas yang sangat signifikan pada pelaku UMKM."

"Semoga setelah PPKM Kudus levelnya menurun bisa dipasarkan dengan baik lagi dan produksi meningkat," kata Hartopo.

Saat melihat tempat produksi olahan labu jipang, Hartopo mengacungkan jempol kepada Yanti.

Dia memanfaatkan fasilitas semi tradisional dalam mengolah labu siam.

Cara mengawetkan produk olahan labu jipang pun masih tradisional, tapi bisa tahan sampai satu tahun.

Bagi Hartopo, ini merupakan potensi yang baik tersebut harus terus dikembangkan.

Baca juga: Komitmen Hartopo Bikin Digitaliasi UMKM Kabupaten Kudus

Baca juga: Penjualan Rokok Ilegal Rambah Digital, Bea Cukai Kudus Pantau Jasa Pengiriman Paket dan Marketplace

Baca juga: Satreskrim Polres Kudus Panggil 3 Saksi ‎Kasus Dugaan Penggelapan Dana Masjid Jami Baitul Muqoddas

"Kualitas nya sangat bagus. Padahal pengolahannya masih semi tradisional. Sangat kreatif dan inovatif. Semoga terus berkembang," ucapnya.

Sementara itu, Yanti mengatakan, pandemi menjadi titik balik usahanya karena harus mengurangi karyawan dan tidak dapat memasarkan produknya di tempat wisata.

Adanya dukungan Pemkab Kudus memberikan angin segar untuk meningkatkan produksi dan memperlebar pemasaran labu jipang.

"Terimakasih kepada Bapak Hartopo dalam memberikan semangat kepada kami. Dukungan Pemkab Kudus membuat kami optimis akan bangkit dari pandemi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved