Berita Semarang
Warga Pinggiran Sungai Beringin Masih Tunggu Hasil Kerja Tim Appraisal BPN Kota Semarang
Sejumlah warga di pinggiran sungai Beringin yang terdampak proyek normalisasi sudah mengikhlaskan tanah dan rumahnya hilang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah warga di pinggiran sungai Beringin yang terdampak proyek normalisasi sudah mengikhlaskan tanah dan rumahnya hilang untuk proyek tersebut.
Di antaranya para warga di RW 7, Wonosari Ngaliyan.
Tanah mereka belum lama ini telah didatangi tim apparsial BPN Kota Semarang untuk proses penilaian.
Ketua RW 7, Mashuda menjelaskan, di wilayahnya terdapat 33 bidang tanah.
"70 persen berupa bangunan rumah sisanya tanah kosong," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (11/9/2021).
Ia melanjutkan, penilaian lahan tersebut telah dilakukan 21 Agustus 2021 lalu.
Diperkirakan hasil penilaian akan keluar akhir bulan ini.
"Infonya dari BPN seperti itu, semoga hasil penilaian lahan dari tim apprasial sesuai dengan harapan warga sebagai pemilik lahan," katanya.
Ia mengaku, hingga saat ini pembebasan lahan tak ada kendala.
Pasalnya warga sudah beberapa kali mendapatkan sosialisasi.
"Sosialiasi sudah berkali-kali.
Warga sejauh ini tak ada masalah hanya was-was saja," bebernya.
Ia berharap, proyek normalisasi dapat membebaskan wilayahnya dari ancaman banjir.
"Tiap tahun saat sungai Beringin meluap, wilayah sini termasuk paling parah terdampak banjir," katanya.
Sementara warga RW 4 Mangkang Wetan Nerys menjelaskan, di wilayahnya paling sedikit untuk proses pembebasan lahan yakni hanya 12 bidang tanah.