Tuti Nusandari Roosdiono
Giono Berharap Bisa Mendapat Pekerjaan
Giono bercerita sudah tidak bisa berjalan sejak 2014 akibat jatuh dari pohon lantoro atau petai cina setinggi sekitar enam meter
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Seusai menghadiri vaksinasi, Tuti Nusandari Roosdiono menyempatkan waktu menyambangi rumah seorang warga yang mengalami lumpuh.
Lokasi kediamannya tak jauh dari lokasi vaksinasi, hanya sekitar 100 meter.
Sesampainya di rumah tersebut dengan berjalan kaki, terlihat seorang pemuda telah bersiap menyambut kedatangan Tuti berserta rombongan.
Ia duduk di depan halaman rumah menggunakan kursi roda yang telah usang.
"Halo Mas, bagaimana kabarnya?" sapa Tuti kepada Giono (34), warga Dusun Suruhan RT 4 RW 2, Desa Keji, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Di hadapan Tuti, ia bercerita kondisi yang dialami.
Giono bercerita sudah tidak bisa berjalan sejak 2014 akibat jatuh dari pohon petai cina setinggi sekitar enam meter.
Pada saat itu ia hendak mengambil lamtoro atau warga sekitar menyebutnya mlanding untuk jamu.
"Jatuhnya posisi berdiri, langsung tidak bisa jalan," ujarnya.
Saat masih bisa berjalan, Giono dalam kesehariannya bekerja sebagai penjual jamu.
Kini dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah di atas kursi rodanya.
Sesekali membantu teman menjualkan burung melalui online.
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Muktian dan almarhum Jumiah itu mengaku berharap adanya bantuan berupa lapangan kerja bagi seseorang yang berkebutuhan khusus seperti dirinya.
"Bantuan dari pemerintah dapat BST, diharapkan ada pekerjaan. Sekarang kerjaannya di rumah saja kadang bantu teman nitip jualan burung," ujarnya.
Melihat kondisi yang dialami Giono, Tuti turut prihatin.
Tak lupa ia memberikan motivasi agar semangat dalam menjalani hidup.
"Selalu berpikir positif karena pikiran yang positif juga akan mendatangkan hal yang positif juga," kata Tuti.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bantuan berupa uang tunai, masker dan kebutuhan pokok. (*)