Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI FX Triyas H Prihantoro : Haornas dan Prestasi Internasional

HAKEKATNYA setiap manusia diberi potensi dan bakat. Namun bagaimana mengoptimalkan bakat guna meraih prestasi.

Dokumentasi Humas Pemprov Jateng
Atlet panjat tebing Jateng, Aries Susanti (kanan) saat pengukuhan atlet di momen Haornas tingkat Jateng di Kabupaten Semarang, Kamis (9/9/2021). 

OLeh FX Triyas H Prihantoro

Guru SMP PL Domenico Savio Semarang

HAKEKATNYA setiap manusia diberi potensi dan bakat. Namun bagaimana mengoptimalkan bakat guna meraih prestasi. Seperti dikatakan oleh Howard Gardner seorang pakar Psikologi, mengemukakan adanya 8 (delapan kecerdasan), Multiple Intelegences. Bahwa setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda, tinggal bagaimana memerankan dan mengoptimalkannya.

Peringatan Haornas di tengah-tengah pandemi covid-19 tetap bermakna sama seperti peringatan Haornas di saat normal. Haornas ke 38 mengusung Desain Besar Olahraga Nasinal (DBON) Menuju Indonesia Maju.

DBON merupakan sebuah rumusan untuk membentuk atlet-atlet berprestasi yang dimulai sejak kecil. Saat ini hasilnya cukup menggembirakan dengan pretasi di ajang olah raga Internasional di Tokyo Jepang tahun 2021. Olympiade 5 medali (1 emas, 1 perak dan 3 perunggu) dan paralimpic 9 medali (2 emas, 3 perak dan 4 perunggu).

Olah raga dan prestasi berarti sebuah lecutan untuk lebih profesional sehingga banyak melahirkan prestasi sebagai sebuah kebanggaan bangsa dan negara.

Peringatan Haornas tidak hanya sebuah ritual atau seremonial belaka tanpa sebuah gerakan bersama untuk membangkitkan olah raga dengan meraih penghargaan terbaik. Karena olah raga apapun sebagai bentuk capaian yang bisa didapat dengan usaha, kerja keras, kedisplinan dalam berlatih.

DBON

Mengolah kemampuan tubuh apabila dioptimalkan akan melahirkan sebuah prestasi. Kolaborasi olah raga dengan DBON sebagai kebutuhan di tengah pendemi covid-19. Prestasi olah raga yang dicapai selain membawa kebanggaan, membuat banyak orang di banyak negara juga kagum dan dikenal.

Dengan prestasi olah raga pula bangsa lain akan menghormati sebuah bangsa dan negara yang berhasil mengumpulkan banyak pretasi sesuai cabang dan bidangnya. Pasalnya menorehkan medali (yang terbaik) dari hasil sebuah kompetisi dengan mengoptimalkan segalam kemampuannya secara fisik.

DBON merupakan usulan dari Presiden Joko Widodo agar memiliki perencanaan dan sistem pembinaan olah raga yang jelas. Dalam DBON, Indonesia akan menargetkan memiliki banyak atlet-atlet berprestasi.

Dengan begitu, diharapkan dalam implementasi hasil-hasil yang diraih dapat lebih baik pada ajang olahraga multievent seperti Olimpiade dan Paralimpiade. Pelaksanaan Olympiade dan Paralimpic 2020 yang dilangsungkan di Tokyo Jepang tahun 2021, sebagai bukti bahwa banyak bibit yang bisa dibanggakan di kancah Internasional.

Maka perhatian presiden terhadap olah raga melaluo DBON diharapkan mendapatkan dukungan optimal dari stakeholder. Olah raga adalah target dengan pembinaan yang jelas tanda diskriminasi dari “KKN” penentuan atletnya.

Prestasi olah raga yang telah dibukukan Indonesia diharapkan mebangkitkan dan melecutkan prestasi seperti Olympiade dan Paralimpic. Banyaknya atlet yang bisa membanggkan negara dengan prestasinya.

medali emas yang diraih atlet bulu tangkis, pasangan Gresya Pollii/Aprilia Rahayu (ganda putri), Leani Ratri Oktila/Khalimatus Syadiah (ganda putri) dan Leani Ratri Oktila/Harry Susanto (ganda campuran). Ungkapan Presiden Joko Widodo saat perolehan medali emas di Paralimpic “

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved