Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Wakil Camat Setiabudi Takut saat Disebut Punya Harta Rp 958 Miliar: Anak dan Istri Saya Bisa Diculik

"Ketakutannya di anak saya. Dikira saya miliuner, nanti diculik, istri saya, keluarga."

Net
Ilustrasi berkas LHKPN. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Camat Setiabudi Jan Hider Oslannd mengaku pusing dan susah tidur gara-gara disebut punya harta kekayaan Rp 958.604.400.000 (Rp 958 miliar).

Belakangan ini, Jan Hider jadi sorotan publik karena Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK, mencapai Rp 958 miliar.

Dia menjelaskan mengapa hartanya tertulis sebesar itu.

Baca juga: 10 Besar Pejabat Terkaya versi LHKPN Bukan Hanya Kalangan Menteri, Ada Kepala Sekolah dan Camat

Jan mengakui ada kesalahan pengetikan pada aset tanah dan bangunan seluas 356 meter persegi/200 meter persegi di Depok.

LKHPN Jan mencatat nilai tanah dan bangunan itu mencapai Rp 956.628.000.000.

Menurut Jan, nilai sebenarnya aset tanah dan bangunan itu adalah Rp 956.628.000.

"Itu ketambahan 0 nya tiga," kata Jan saat ditemui di Kantor Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/9/2021).

Jan menyebut nilai aset itu tidak masuk akal jika dibandingkan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah di Kota Depok.

Ia pun membandingkan NJOP tanah di kawasan Sudirman yang diperkirakan senilai Rp 100 juta per meter persegi.

"Ini di Sudirman depan ini Rp 100 juta per meter NJOP-nya. Kan gak masuk akal itu (harga tanah di depok). Rp 956 miliar kan gak masuk akal. Dibagi jumlah luas tanah kurang lebih, Rp 2,6 miliar per meter. Masuk akal gak? Ini dengan NJOP Depok ya," ujar dia.

Jan enggan menyalahkan pihak mana pun terkait LHKPN miliknya.

Sebab ia mengatakan kesalahan pengetikan bisa saja berasal dari dirinya.

Namun ia menyayangkan tidak adanya proses verifikasi sebelum LHKPN itu dipublikasikan.

"Seandainya saya salah ketik, kan harus diklarifikasi dong. Karena tanah itu 356 meter persegi," ucap Jan.

"Saya gak tahu, saya tahu pas ada berita. Perasaan saya mungkin saja human error (saat memasukkan data) lewat komputer," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved