Berita Regional
2 Nakes Korban Penyerangan Puskesmas Kiwirok Oleh KKB Papua Ditemukan di Dasar Jurang
Dua tenaga medis yang dikabarkan hilang pascapenyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puskesmas Kiwirok dan sejumlah fasilitas umum di Distri
Ironisanya KKB pun melakukan aksi pembakaran fasilitas umum yakni, Sekolah, kantor kas bank Papua, Pasar, Rumah warga.
Termasuk juga menyerang para tenaga medis di Distrik Kiwirok saat itu.
Tenaga Medis Terjun Ke Jurang
Sebelumnya, sejumlah fasilitas umum diserang dan dibakar oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB) termasuk Puskesmas Kiwirok di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (13/9/2021).
Sebelum membakar Puskesmas Kiwirok, KKB yang diperkirakan berjumlah 50 orang, menyerang enam tenaga kesehatan (nakes).
Keempat nakes tersebut memilih melompat ke dalam jurang untuk menyelamatkan diri.
Sementara dua orang sempat dinyatakan hilang.
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, salah satu suster yang lompat ke jurang mengaku ditikam belati dari belakang.
Sementara itu ada satu dokter yang mengalami patah tangan karena dipukul menggunakan besi.
"Sebagian masih bersembunyi, masih dua suster yang masih dicari, kemarin termasuk dokter (sudah ditemukan) tangannya patah karena dipukul pakai besi sama mereka. Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang. Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Petugas berusaha mencari suster yang hilang, namun belum berhasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.
"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.
Kapolres Pegunungan Bintang mengatakan aksi yang dilakukan oleh KKB sulit dihalau karena keterbatasan jumlah personel TNI Polri yang posnya berada di Kiwirok.
"Distrik tersebut berbatasan dengan Kiwirok, di sana memang belum ada pos TNI-Polri," kata Cahyo.
Diperkirakan ada sekitar 50 KKB yang melakukan penyerangan dan dipimpin oleh Lamek Taplo.