Berita Artis
Berdiri Tahun 1985, Toko Kelontong Ibu Ernest Prakasa Akhirnya Tutup Kalah Saing
Ernest Prakasa baru-baru ini mengumumkan jika toko kelontong milik ibunya tutup. Toko Kelontong bernama Toko Baru itu berdiri sejak tahun 1985. Erne
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Berdiri Tahun 1985, Toko Kelontong Ibu Ernest Prakasa Akhirnya Tutup Kalah Saing
TRIBUNJATENG.COM - Ernest Prakasa baru-baru ini mengumumkan jika toko kelontong milik ibunya tutup.
Toko Kelontong bernama Toko Baru itu berdiri sejak tahun 1985.
Ernest menyebut, toko kelontong ibunya sempat mengalami kalah saing.
Baca juga: Ernest Prakasa Blokir Nomor Ketua KPI: Gue Nggak Peduli Dia Mau Ngomong Apa
Baca juga: Gading Marten Hanya Mau Terima Peran Ini Jika Ditawari Main Film oleh Ernest Prakasa
Baca juga: Disebut Tukang Ngontrak, Medina Zein Upload Foto 4 Rumahnya
Baca juga: Warga Desa Jurang Kudus Usir Pasangan Kumpul Kebo, Awalnya Sudah Diperingatkan
Selain itu, pandemi membuat toko kelontong ibunya mulai kehilangan pelanggan.
""Seperti adegan di film Cek Toko Sebelah, hari ini nyokap gw harus mengucapkan selamat tinggal sama para karyawan, sebagian bahkan sudah mengabdi selama belasan tahun
Pandemi membuat pola belanja berubah, dan fasilitas online yang memang sudah membuat toko kelontong old school tergerus, semakin menggilas tanpa ampun.
Zaman berubah. Hidup berlanjut.
Tidak ada yang perlu disesalkan, hanya ada hal-hal baik yang layak disyukuri.
Yang sabar ya Ma, I’m always here," tulis Ernest Prakasa.
Ernest menceritakan, toko kelontong ibunya itu sempat menjadi sumber utama penghasilan keluarga mereka.
"Toko Baru (di film gw plesetkan menjadi Toko Jaya Baru) yang beroperasi sejak 1985, akhirnya harus menyudahi perjalanannya setelah 36 tahun.
Toko yang praktis menjadi sumber utama nafkah keluarga kami, setelah bisnis bokap hancur akibat krisis ‘98," lanjut Ernest Prakasa.
Ernesst Prakasa lahir 29 Januari 1982.
Ia adalah seorang pelawak tunggal, aktor, sutradara, penulis skenario dan kritikus berkebangsaan Indonesia.
Ia mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand-Up Comedy Indonesia di tahun 2011, saat ia menjadikan pengalamannya ketika didiskriminasi sebagai keturunan Tionghoa di Indonesia untuk materi komedi tunggal.
Setelah menyambi sebagai penyiar radio ketika berkuliah dijurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Ernest memulai karier profesionalnya di industri musik, yakni dengan bergabung bersama Universal Music dan Sony Music.
Nyaris enam tahun berkutat di industri musik, Ernest mendaftarkan diri ke program Kompas TV, yakni Stand-Up Comedy Indonesia.
Ia berhasil lolos audisi dan terpilih menjadi satu dari 13 finalis dari seluruh Indonesia, dan meraih peringkat ketiga dalam kompetisi tersebut.
Ernest akhirnya memutuskan menekuni profesi pelawak tunggal secara penuh.
Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand-Up Indo, sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di puluhan provinsi, dan dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia.
Ernest pun diangkat sebagai ketua pertama dari Stand Up Indo hingga Juni 2013.
(*)
Baca juga: Tinggal di Gubuk 2 x 3 Meter Persegi dan Tak Bisa Melihat, Sudarsono Kebumen Dievakuasi ke Panti
Baca juga: Diklaim Paling Sehat di Dunia, Berikut Panduan Menu Diet Mediterania, Tak Ada Waktu Makan Terlewat
Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang Novelah Baca Novel Dapat Poin Bisa Dicairkan ke Dana, GoPay, dan Bank
Baca juga: Kenapa Jasad Tuti dan Amalia Ditumpuk di Bagasi Mulai Terungkap, Ini Fakta Baru Pembunuhan di Subang