Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Jembatan Maybrat Dirusak KKB Papua, Pangdam I Nyoman Cantiasa Terjunkan Pasukan TNI

Jembatan Maybrat di Kampung Fakario, Kabupaten Maybrat, terputus karena dirusak KKB Papua beberapa waktu lalu tengah diperbaiki oleh para personel TNI

Editor: m nur huda
Pendam XVIII Kasuari
Personel TNI memperbaiki jembatan di Maybrat yang dirusak KKB Papua. 

TRIBUNJATENG.COM, PAPUA - Jembatan Maybrat di Kampung Fakario, Kabupaten Maybrat, terputus karena dirusak KKB Papua beberapa waktu lalu tengah diperbaiki oleh para personel TNI.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengerahkan personel TNI untuk memperbaiki jembatan Maybrat tersebut.

Rusaknya jembatan Maybrat dianggap membahayakan bagi pengendara maupun pejalan kaki yang melintas karena tidak dapat dilalui oleh orang maupun kendaran.

Para aparat terjun langsung memperbaiki jembatan dengan dibantu berbagai alat berat seperti exca pc 200 hingga dump truck  pada Selasa (14/9/2021).

Melansir dari kasuari18-tniad.mil.id, perbaikan jembatan ini menjadi wujud kepedulian TNI dan Polri pada warga.

Aktivitas warga yang sebelumnya terhambat diharapkan dapat normal kembali seperti semula. 

Satuan yang terlibat dalam perbaikan jembatan dari TNI yaitu Yonif RK 762, Yon Zipur 20 dan Kodim 1809/Maybrat.

Sedangkan dari Polri yakni dari satuan Brimob Polda Papua Barat.

700 Warga Ngungsi ke Hutan

Sekitar 700 warga dari 18 kampung di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, mengungsi ke hutan.

Mereka menghindari dampak operasi aparat keamanan setelah insiden tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy saat dihubungi dari Jayapura, Senin (6/9/2021), ratusan warga itu mengungsi ke  hutan sejak tiga hari lalu.

”Warga yang mengungsi berasal dari sejumlah kampung di Distrik Aifat Selatan, antara lain Kisor, Krus, Imson, Buohsa, Asiaf Saman, Fuog, Fuog Selatan, Sorry, Awet Maim, Roma, Tolak, Kaitana, Yeek, Same Rakator, Sanem, Tahsimara, Hira Iek, dan Tahmara,” ujar Yan, melansir dari Kompas.id dalam artikel 'Warga Mengungsi ke Hutan Pasca-penyerangan Pos Koramil Kisor'

Ia menuturkan, para pengungsi tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan anak balita.

”Warga merasa sangat ketakutan menjadi korban dalam operasi ini.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved