Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ratusan Pedagang Bakso di Semarang Sudah Gunakan QRIS

Sejumlah pedagang bakso di Kota Semarang mulai mengaplikasikan pembayaran digital menggunakan Quick Responses Code Indonesia Standar (QRIS).

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Sejumlah pedagang bakso di Kota Semarang mulai mengaplikasikan pembayaran digital menggunakan Quick Responses Code Indonesia Standar (QRIS).

Asosiasi Pedagang Mi Bakso (Apmiso) dan Paguyuban Pedagang Mi Bakso (Papmiso) Jateng mencatat hingga kini sudah ada 142 pedagang di Kota Semarang yang mengimplementasikan fasilitas dari Bank Indonesia (BI) tersebut.

"Pengguna QRIS di Apmiso ini sudah ratusan," kata Cucu Wahyudi, Sekretaris Apmiso-Papmiso Jateng, di sela penyerahan program sosial BI kepada Apmiso Jateng, di Gedung BI Jateng, Kamis (16/9).

Menurut dia, total anggota Apmiso di Kota Semarang tercatat sebanyak sekitar 3.000 pedagang, sedangkan untuk seluruh wilayah Jateng mencapai 17.000 pedagang.

Sementara, penerapan QRIS bagi anggota Apmiso sejauh ini baru dilakukan di area Semarang dan sekitarnya. "Kalau untuk luar kota (Semarang), hanya di Kendal," jelasnya.

Cucu menuturkan, standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code itu rencananya juga akan diterapkan di daerah-daerah lain wilayah Jateng.

Ia menyebut, pandemi dan penerapan PPKM sejauh ini masih menjadi kendala perluasan sosialisasi. Ke depan, pihaknya akan melanjutkan kerja sama dengan BI dan beberapa vendor untuk menjalankan sosialisasi pembayaran menggunakan QRIS

"Kalau untuk yang sudah mendapatkan, ada yang sudah dipakai, tapi mungkin ada yang belum juga, karena terkait dengan konsumen yang belum familiar dengan penggunaan QRIS.

Tapi secara garis besar kami yang sudah mendapat QRIS langsung menempatkan di warung masing-masing, karena simpel. Kalau tidak ada meja, ada stiker yang bisa ditempelkan di mana saja," terangnya.

Kepala BI Jateng, Pribadi Santoso menyatakan, di provinsi ini sudah ada sekitar 690 ribu pedagang yang telah menggunakan QRIS. Hingga akhir 2021, pihaknya menargetkan kenaikan jumlah pengguna QRIS di Jateng menjadi sekitar 1 juta pedagang.

Selain pedagang bakso, dia menambahkan, sosialisasi penggunaan QRIS juga dilakukan untuk pedagang mulai dari pasar hingga di kampus-kampus untuk mendorong target yang secara nasional mencapai 12 juta.

"Digital ini lebih ke mahasiswa. Kalau nanti sudah tatap muka, kantin-kantin di universitas maupun di sekolah-sekolah ini akan kami gratiskan dari sisi merchant.

Dari sisi pengguna, kami juga ada beasiswa dalam bentuk kartu. Jadi pedagang sudah menggunakan QRIS, kemudian pembeli juga sudah punya kartu," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, BI Jateng sekaligus mendorong usaha pedagang bakso di provinsi ini untuk tetap bangkit di tengah pandemi covid-19. Bantuan diberikan berupa sarana dan prasarana yang terangkum dalam program 'Dedikasi untuk Negeri'. "Intinya kami melakukan pembinaan UMKM mulai sisi produksi sampai pemasaran. Itu di berbagai sektor, tidak hanya makanan dan minuman," terangnya.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengapresiasi realisasi program sosial untuk Apmiso di Kota Semarang. Ia juga mendukung sistem pembayaran secara digital yang kini gencar disosialisasikan BI.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved