Berita Internasional
Manny Pacquiao Maju Calon Presiden Filipina, Bakal Bertarung di Laut China Selatan
Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao menyatakan maju sebagai presiden di Filipina pada Minggu (19/9/2021). Majunya Manny Pacquiao diperkirakan bakal b
TRIBUNJATENG.COM, MANILA - Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao menyatakan maju sebagai presiden di Filipina pada Minggu (19/9/2021).
Majunya Manny Pacquiao diperkirakan bakal berimplikasi pada situasi geopolitik Laut Cina Selatan.
Hal itu mengingat pada Juni, Pacquiao, yang sekarang menjadi senator, menuduh Presiden Rodrigo Duterte yang akan selesai dari jabatannya, lemah terhadap ketegasan China di jalur perairan yang diperebutkan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, China membangun pangkalan militer di atas terumbu karang di dekat Filipina, mengabaikan putusan pengadilan internasional terhadap klaim ekspansifnya atas hampir seluruh laut, yang merupakan jalur perdagangan internasional yang vital.
Atlet terkenal itu menerima nominasi dari sekutu politik di faksinya dari Partai PDP-Laban, partai yang berkuasa saat ini di pemerintahan Filipina.
"Saya seorang petarung, dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring," kata Pacquiao dalam pidatonya, Minggu (19/9/2921) melansir Newsweek.
"Saya menerima pencalonan sebagai calon presiden Republik Filipina."
Banyak orang di Filipina mengkritik Duterte karena tidak menindak operasi militer, penjaga pantai, dan kapal penangkap ikan dari China di perairan yang diperebutkan.
Duterte mengatakan menghadapi Beijing tentang masalah ini tidak akan menghasilkan apa-apa, dan bahwa negara itu punya "utang besar" kepada China dalam hal lain.
Pada Juni, Duterte menepis kritik Pacquiao, menyebut pengetahuan kebijakan luar negeri pejuang itu "dangkal."
Atas tudingan itu Pacquiao menjawab, "Saya orang Filipina menyuarakan apa yang perlu dikatakan untuk membela apa yang telah diputuskan sebagai hak kami."
Duterte dicegah oleh konstitusi Filipina untuk menduduki masa jabatan kedua sebagai presiden tahun depan, ketika masa jabatan enam tahunnya berakhir.
Fraksinya dari PDP-Laban mencalonkannya sebagai wakil presiden dalam pemilihan berikutnya.
Langkah ini dikritik oleh banyak orang sebagai upaya Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.
Faksi pemimpin yang akan habis jabatannya itu sebelumnya menominasikan ajudan Duterte, Christopher "Bong" Go, untuk mencalonkan diri sebagai presiden beberapa hari sebelum Pacquiao mengumumkan pencalonannya.