Berita Jateng
Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah di Jateng, Muhdi: Setop Dulu PTM, Evaluasi Kesiapan Sekolah
Di sejumlah daerah di Jawa Tengah muncul kasus Covid-19 di sekolah. Antara lain di Kota Semarang, Jepara, Blora, dan Purbalingga.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di sejumlah daerah di Jawa Tengah muncul kasus Covid-19 di sekolah. Antara lain di Kota Semarang, Jepara, Blora, dan Purbalingga.
Di Kota Semarang, pemerintah setempat mengklaim penularan covid berawal dari keluarga, bukan dari dalam sekolah. Di Purbalingga, terjadi kasus penularan Covid-19 dengan 90 siswa terkonfirmasi corona.
Begitu juga di Jepara, penularan covid terjadi di satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) sehingga sekolah ditutup.
Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng, Muhdi menuturkan prihatin terjadinya klaster covid di sekolah. Tentunya peserta didik dan guru terdampak jika terjadi penularan.
Proses pembelajaran tatap muka (PTM) harus dihentikan, artinya sekolah harus ditutup untuk memutus mata rantai penularan.
"Di Kota Semarang, penularan tidak terjadi di sekolah. Sekolah harus menerapkan apa yang dikatakan Presiden Jokowi, kuncinya memakai masker, menjaga jarak dan penerapan protokol kesehatan yang lain," kata Muhdi, Rabu (22/9/2021).
Ia menuturkan, proses PTM bisa dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Artinya, sekolah harus menghentikan PTM terbatas. Lalu dibuka kembali jika kondisi sudah aman.
"Jika terjadi kasus harus ditutup dan bagi yang terkonfirmasi positif covid bisa dilakukan isolasi. Bagi sekolah yang menjadi klaster maka segera ditutup dan dipastikan apa masalahnya. Protokol kesehatan harus ditingkatkan," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. Menurutnya, klaster yang muncul di tengah PTM di sejumlah sekolah di Jateng harus disikapi serius oleh pemerintah.
Bisa saja, munculnya klaster di sekolah ini menjadi pertanda kasus covid di Jateng akan kembali tinggi. Jangan sampai gelombang ketiga kasus covid di Jateng terjadi.
"Setop dulu PTM, kesiapan sekolah harus dievaluasi. Kalau memang klaster besar maka PTM di wilayah tersebut hendaknya dihentikan dulu semuanya," kata wakil rakyat yang duduk di Komisi yang menangani terkait pendidikan ini.
Sebelum PTM berlangsung, Yudi sudah mengingatkan agar Dinas Pendidikan tidak sembrono dalam menerapkan kebijakan tersebut.
Pasalnya, jika kasus covid kembali melonjak karena dimulainya proses PTM terbatas, pastinya akan mempengaruhi sektor yang lain, termasuk perekonomian.
"Masyarakat baru saja merasakan sedikit kelonggaran dalam beraktifitas. Jangan sampai nanti ada pengetatan lagi karena kasus covid yang menanjak," ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.
Menurutnya, sekolah yang melaksanakan PTM mesti lebih diperketat. Peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan juga sudah harus divaksin.