Berita Batang
Siswa SLB Negeri Batang Memulai Simulasi PTM Terbatas, Kepala Sekolah: Ini Sesuai Harapan Orang Tua
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kabupaten Batang mulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Penulis: dina indriani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kabupaten Batang mulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mulai masuk kelas.
Sebelum masuk, para siswa berkebutuhan khusus itu diminta untuk mencuci tangan dan memakai hand sanitizer, dan memakai masker.
Baca juga: Ada Patung PK Ojong dan Jakob Oetama di Bentara Budaya Jakarta, Jadi Simbol Mikul Dhuwur Mendem Jero
Baca juga: Mimin Istri Muda Yosef Buka Suara Soal Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang: Senyumin Aja
Baca juga: Video Bocah 3 Tahun Hanyut di Selokan Semarang Ditemukan Meninggal
Kepala SLB Negeri Batang, Sujarwo mengatakan sekolah tatap muka sudah menjadi harapan bagi orang tua sehingga mereka menyambut antusias ketika mengetahui pelaksanaan simulasi PTM terbatas ini.
"Ini memang sudah menjadi harapan orang tua siswa, mereka pun menyambut baik juga memberikan sosialisasi ke anaknya untuk protokol kesehatan saat di sekolah," tuturnya saat ditemui, Senin (27/9/2021).
Ia mengakui bahwa metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak efektif untuk pembelajaran bagi siswa SLB.
Pembelajaran tatap muka diperlukan untuk para penyandang disabilitas.
Sujarwo menjelaskan pihaknya melakukan beberapa metode untuk memberi materi pada anak didiknya dengan mendatangi siswa, atau memanggil siswa secara individual.
"Bahkan jika perlu datang malam, guru kami bersedia ke sana, seperti les privat yang jelas metode apapun kami selalu menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Sujarwo mengatakan simulasi PTM terbatas sudah berlangsung dalam seminggu.
Lalu, satu minggu kemudian akan ada evaluasi.
"Kami berharap PTM bisa berlangsung secara penuh, karena maksimal jumlah siswa kami hanya 11 orang," jelasnya.
Pengawas dari kantor cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (dindikbud) Jawa Tengah wilayah XIII, Susi Sudiarti mengatakan ada delapan SLB yang melakukan simulasi.
Pihaknya melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PTM dengan protokol kesehatan ketat.
Ia mengatakan simulasi dilakukan selama dua minggu dan berhenti selama dua minggu.