Melihat Potensi Peluang Usaha Jadi Kunci Sukses Bisnis BUMDes
Yang harus dilakukan untuk kembangkan bisnis BUMDes, syakni dengan lakukan identifikasi potensi desa.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hal utama dan pertama yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni dengan melakukan identifikasi potensi desa.
Dengan begitu, dapat menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan melalui BUMDes.
Hal tersebut diungkapkan praktisi pendamping desa, Mukhammad Asrodin saat menjadi narasumber rangkaian program kompetisi Kampus Merdeka Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang (Unnes).
"Kegiatan identifikasi potensi desa dapat dilakukan pemerintah desa bersama masyarakat desa, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan BUMDes," kata Asrodin dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).
Dalam paparannya, ia juga menjelaskan strategi identifikasi potensi desa dan peran leadership yaitu kepala desa dalam mengembangkan BUMDes.
"BUMDes perlu membangun usaha yang sesuai dengan potensi desa dan peluangnya. Membangun usaha pada sektor yang potensial akan memudahkan BUMDes bertahan dan berkembang dengan baik. Di sini lah sosok kepala desa sebagai leader memegang kuncinya," tuturnya.
Senada, narasumber lain, Deky Aji Suseno menyampaikan bahwa perlu adanya analisis SWOT untuk melakukan identifikasi potensi desa.
Analisis SWOT atau Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dapat diartikan sebagai analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan potensi apa yang harus dijalankan BUMDes.
Dari itu juga bisa digunakan untuk mengembangkan perencanaan strategis ke depannya.
"Dengan begitu, bisa diperoleh gambaran tantangan, rintangan, keunggulan, dan kelemahannya," tandasnya.
Sementara, narasumber praktisi pendamping desa lain yakni Zhakiah Joban dan Karsinah menekankan terkait pemasaran digital yang harus dilakukan BUMDes.
"Potensi yang digali tidak akan berjalan jika tidak ada pemasaran, kenalkan kepada pasar dan masyarakat luas," kata Zhakiah.
BUMDes harus mulai sadar akan digital marketing, karena dapat mempermudah perluasan pemasaran. Lantaran sebagian besar warga telah menggunakan fitur digital.
Adapun pelatihan dan pendampingan ini menjadi wujud kerjasama untuk membangun BUMDes. Dengan harapan BUMDes dapat membangun usaha sesuai dengan potensi masing- masing wilayah dan mengenalkan pada masyarakat secara luas.
Kegiatan yang dilakukan secara daring ini diikuti 19 BUMDes binaan yang dijadikan tempat magang mahasiswa Unnes.(mam)
Caption: tangkapan layar para narasumber pelatihan dan pendampingan untuk BUMDes yang diadakan Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang (Unnes). (*)
--