Berita Regional
Pembunuhan Penjaga Kebun di Sigi Berawal dari Hilangnya Pipa Air
Tidak butuh waktu lama setelah penemuan jasad tersebut, kepolisian pun menangkap pelaku di wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama mengatakan, dari hasil penyelidikan terhadap tersangka bahwa AT dan Korban Sarmin pernah berselisih paham awal tahun 2021.
Perselisihan itu dikarenakan tersangka AT dituduh mencuri pipa air oleh korban.
Permasalahan itu pun sudah sempat diselesaikan Pemerintah Desa Pombewe Sigi.
"Waktu itu sudah diselesaikan di desa Pombewe, cuma memang beberapa waktu sebelum kejadian pembunuhan, tersangka sudah pernah mengancam korban akan membunuhnya, makanya ini tersangka bisa terjerat pasal pembunuhan berencana, " ujar Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama, Selasa (28/9/2021).
Setelah beberapa bulan berlalu, ternyata tersangka masih menyimpan dendam terkait kejadian tersebut.
Sabtu (25/9/2021) pagi pukul 08.00 Wita, tersangka AT pergi mengecek jalur air milik Aji Mustamin.
Saat tersangka hendak pulang usai mengecek jalur air itu, tanpa disengaja bertemu korban Sarmin.
Saat bertemu, korban dan tersangka sempat terjadi cekcok.
"Jadi saat cekcok, korban mengambil parang miliknya dan menebas ke arah tersangka dan terkena kaki kanan tersangka, itu membuat tersangka menjadi emosi dan langsung mendorongkan badanya ke arah korban sehingga keduanya jatuh ketanah," jelasnya.
Yoga melanjutkan, setelah terjatuh ke tanah korban dan tersangka terlibat perkelahian.
Saat itu, korban memukul kepala tersangka menggunakan batu.
Sontak, AT dengan emosi memgambil parangnya dan langsung mengayunkan parang miliknya tersebut secara membabi buta ke arah korban mengenai tangan kiri korban.
Dalam keadaan terluka, korban berusaha melarikan diri dari tersangka.
Namun, disaat yang sama tersangka juga mengejar korban.
Korban Sarmin pun dengan kondisi terluka berhasil dikejar tersangka.