Berita Kudus
Niat Mulia Bupati Kudus Bikin Omah UMKM, Solusi Warga Kudus Latihan Berwirausaha
Bupati Kudus HM Hartopo berencana mendirikan Omah UMKM di Kabupaten Kudus untuk wadah pelatihan warga.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus HM Hartopo berencana mendirikan Omah UMKM di Kabupaten Kudus.
Nantinya, program tersebut ketika berjalan bisa menjadi layanan one stop service atau layanan sekali selesai.
"Omah UMKM akan menjadi rumah bersama UMKM Kabupaten Kudus untuk segera naik kelas dan berkembang bersama," kata Hartopo.
Untuk melunasi gagasan akan Omah UMKM, Hartopo telah meminta kepada Disnakerperinkop-UKM segera menyiapkan tempat untuk lokasi Omah UKM.
Tempat itu nantinya juga bisa dimanfaatkan bagi para buruh pekerja rokok atau keluarganya yang saat ini sedang mengikuti pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja (BLK).
Saat ini, Pemkab Kudus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,693 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk pelatihan di BLK.
Anggaran sebanyak itu digunakan untuk 17 jenis pelatihan. Mulai dari pelatihan las, menjahit, operator komputer, otomotif, tata boga, make up artist, akrilik, batik, bordir, merajut tas dan dompet, dan setir mobil.
Ada 772 peserta yang mengikuti pelatihan.
Mereka adalah buruh rokok serta keluarganya.
Setelah lulus pelatihan, mereka perlu terus mendapatkan pendampingan.
Apalagi belum ada bantuan peralatan maupun modal bagi peserta yang lulus.
Hartopo meminta agar suku dinas yang membidanginya mengusulkan anggaran untuk peralatan bagi pelaku usaha yang baru saja selesai mendapatkan pelatihan.
"Omah UMKM ini bisa jadi solusi," kata Hartopo.
Rencananya, Omah UMKM akan ditempatkan di kompleks Disnakerperinkop-UKM Kudus.
Para pelaku usaha nantinya bisa mendapatkan fasilitas produksi sampai pengemasan hingga siap dipasarkan.
"Untuk Omah UMKM kami telah sepakat dengan Ketua DPRD," kata dia.
Menurutnya, Omah UMKM paling cepat terealisasi pada 2022.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
Sedangkan Disnakerperinkop-UKM akan segera koordinasi dengan Bappeda terkait pengadaan alatnya.
(*)