Berita Sejarah
Termasuk Jenderal Kesayangannya Ikut Dibunuh, Begini Reaksi Soekarno Dengar Ada Peristiwa G30SPKI
Mendengar berita para jenderal dibunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI 1965. Presiden Soekarno sangat sedih
“Saya sampaikan maksud kedatangan saya” kata Maulwi.
“Kami dibantu seorang anggota TNI AU berpangkat letnan muda penerbang, mencari lokasi yang diceritakan oleh agen polisi tesebut.”
Jip Toyota selalu membawa satu set generator listrik berkekuatan 1 PK yang sewaktu-waktu dapat digunakan karena pada waktu itu arus listrik sering mati.
Mereka kemudian menemukan sebuah rumah atau pondok kecil di Lubang Buaya yang didekatnya terdapat sebuah pohon besar.
Setelah ditelusuri kemudian ditemukan sebidang tanah yang sudah tidak digunakan, tetapi terlihat tanda mencurigakan seperti baru dipakai.
Di tempat itu ada dedaunan dikorek-korek dan terlihat permukaan sebuah sumur tua.
Akibat tidak memiliki peralatan untuk menggali tanah, mereka meminta bantuan warga sekitar untuk menggali sumur itu.
Kemudian muncul pasukan RPKAD dipimpin Mayor C.I. Santoso dengan membawa agen polisi Sukitman sebagai petunjuk jalan, dan ikut pula ajudan Jenderal Ahmad Yani, Kapten CPM Subardi.
“Setelah mendapat penjelasan dari kami dan dicocokkan dengan keterangan agen polisi tersebut,” kata Maulwi, “penggalian dilanjutkan.”
Penggalian sulit dilakukan karena lubang sumur itu hanya untuk satu orang, proses penggalian memakan waktu lama.
Penjelasan Komandan RPKAD
Sintong Pandjaitan sebagai komandan RPKAD saat itu berkisah dalam evakuasi jenderal korban G30SPKI.
"Datanglah berita bahwa jenderal yang dibunuh itu berada di Lubang Buaya itulah karena kami satuan tempur yang siap untuk ke Malaysia Jadi perlengkapan kami udah lebih siap dari Kopassus yang lain akhirnya diperintahkan lagi kami pasukan Tanjung sekarang cari di mana mereka dikubur," cerita Sintong di akun Youtube Puspen TNI.
Di kawasan yang saat ini dikenal sebagai Lubang Buaya Sintong dan pasukan RPKAD menemukan sebuah pemandangan mengejutkan.
"Saya melihat di sana banyak kendaraan peraga, itu adalah kendaraan buatan Rusia itu dan juga banyak tulisan-tulisan ada seperti doktrinasi Iya salah satu yang apa itu ingat itu bahwa lapar itu lebih tajam dari pisau gitu, nggak tahu saya apa maksudnya itu ya.