Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed Purwokerto

Tim PHP2D Unsoed Purwokerto Dampingi Karang Taruna Produksi Pupuk Organik

Desa Papringan merupakan salah satu desa dengan jumlah ternak sapi terbanyak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Editor: abduh imanulhaq
UNSOED
Tim PHP2D Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto mendapatkan hibah pemberdayaan Karang Taruna Desa Papringan untuk produksi dan pemasaran pupuk organik 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Potensi pengelolan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik menjadi perhatian kelompok mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MPPA Carya Bhuana Fakultas Pertanian.

Melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, MPPA Carya Bhuana berhasil mendapatkan hibah pemberdayaan Karang Taruna Desa Papringan, Banyumas untuk produksi dan pemasaran pupuk organik.

Desa Papringan merupakan salah satu desa dengan jumlah ternak sapi terbanyak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Jumlah ternak yang banyak tentu menghasilkan limbah yang tak sedikit pula.

Sayang, limbah kotoran ternak dan sisa pakan selama ini belum dikelola secara baik.

Kotoran ternak dibiarkan terbuka sehingga ketika hujan terbawa aliran air dan bisa mencemari lingkungan sekitar.

Hasil komunikasi dengan Totong selaku Ketua Kelompok Ternak dan Kholifatul Habsi selaku Ketua Karang Taruna Jangkar Mas VIII Desa Papringan menunjukkan besarnya harapan mereka dapat mengelola kotoran ternak di Desa Papringan menjadi pupuk organik.

Tim Mahasiswa yang diketuai Rainy Giftamarini serta anggota: Kholifatul Habsi, Lisa Dwi Lestari, Galih Arif Rahmatullah, Inas Rohidatul Aisy, Alifatin Fadhilah, Najrawati, Rani Alja Putri, Asih Purwanti Maulana, Hendra, Salsabila Rusdi Pratiwi, Aria Anugerah Mulia dan Suhadak ini memulai kegiatan pendampingan Karang Taruna sejak Juni 2021.

Rainy Giftamarini mengatakan survei awal yang dilakukan pada 31 Maret 2021 melalui Google form diperoleh hasil sebanyak 51,4% anggota Karang Taruna pernah membuat pupuk dari sampah organik dan 73% pernah membuat pupuk dari kotoran ternak.

Berdasarkan hasil survei, anggota Karang Taruna memiliki pengalaman produksi pupuk organik.

“Hal ini menjadi potensi untuk mengelola produksi dan pemasaran pupuk organik dari kotoran ternak”, ungkapnya.

Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi kepada anggota Karang Taruna, Kelompok Peternak serta dihadiri Kepala Desa Papringan.

Selanjutnya dilakukan praktek langsung dan pendampingan pembuatan pupuk organik.

Produksi pupuk organik yang didampingi Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing ini dilakukan dengan menggunakan bahan kotoran ternak, jerami serta limbah buah.

Produksi pupuk dilakukan rutin dua kali seminggu dengan target produksi 3,5 ton/bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved