Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

G30S

Kisah Pierre Tendean, Ajudan Jenderal AH Nasution yang Jadi Korban Keganasan Cakrabirawa

Pierre Andries Tendean atau yang dikenal sebagai Kapten Pierre Tendean merupakan salah satu perwira TNI yang menjadi korban keganasan.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty)
Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017) 

Kemudian pada tahun 1961, Pierre pun berhasil menjadi salah satu dari 144 orang sersan mayor yang dilantik menjadi letnan dua.

Saat itu juga bertepatan dengan digaungkannya Operasi Trikomando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat kembali ke wilayah Idonesia.

Sebagai letnan dua, Pierre pun menunaikan tugas pertama di Kodam I Bukit Barisan Sumatera Utara.

Di penugasan pertama inilah, Pierre bertemu dengan sang kekasih yang gagal dipinangnya, Rukmini Chamim.

Ketika berusia 23 tahun, Pierre turut berpartisipasi dalam Operasi Dwikora Ganyang Malaysia.

Dia dipercaya untuk memimpin pasukan sukarela gerilyawan ke negara federasi Malaysia.

Dia juga terlibat dalam operasi penyusupan dan sabotase.

Prestasi gemilangnya itu pun membuat karier Pierre melesat hingga dipinang Jendela AH Nasution untuk menjadi ajudannya.

Firasat Pada 30 September 1965, Pierre sedianya sudah mengajukan cuti libur untuk merayakan ulang tahun ibundanya, Maria Elizabeth Cornet, di Semarang pada keesokan harinya.

Namun, tugas sebagai ajudan yang cukup padat, pada pukul 15.00 WIB pun membuat Pierre masih berada di Jakarta.

Tak disangka bahwa hari itu menjadi hari terakhir Pierre bertugas sebagai ajudan.

Kepulangan untuk merayakan ulang tahun sang bunda dan rencana bahagia untuk menikahi kekasih hatinya, Rukmini, bulan Desember pun tak terlaksana.

Pierre terbilang akrab dan dekat dengan keluarga Jenderal Nasution, tidak terkecuali dengan putri bungsu sang jenderal, Ade Irma Suryani, yang juga turut menjadi korban dalam peristiwa penyerangan tersebut.

Pierre yang kerap kali dipanggil "Om" oleh anak-anak Jenderal Nasution tanpa sengaja berfoto bersama Ade Irma Suryani pada 1 Juli 1965, di acara pernikahan adik Piere, Rooswdiati Tendean di Jakarta.

Baca juga: Gembong G30S PKI Letkol Untung Tertangkap di Tegal, Untung Turun dari Bus Dikira Copet

Baca juga: Putri Jenderal Korban G30S/PKI Ini 20 Tahun Sembuhkan Trauma di Desa Kecil, Dihantui 1 Pertanyaan

Tak ada yang menyangka pula bahwa momen tersebut juga menjadi yang terakhir bagi Pierre dan keluarga sebelum diculik Cakra Birawa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved