Berita Sragen
Pedagang Pasar Terminal Ngadu Dugaan Retribusi Tak Resmi ke Bupati Sragen
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tinjau Pasar Janglot di Dukuh Katelan.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tinjau Pasar Janglot di Dukuh Katelan, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen yang terbakar, Sabtu (25/9/2021) lalu.
Dalam peninjauan tersebut Bupati menyempatkan berbincang dengan para pedagang.
Dirinya mendapati sejumlah aduan yang belum diketahui.
Seperti adanya pedagang yang berada di sub terminal dan penarikan retribusi yang tidak resmi dilakukan oleh Disperindag.
Serta pembaharuan Pasar Janglot, Tangen.
Ditemui usai peninjauan Bupati membenarkan ada banyak hal yang pihaknya dapatkan dari para pedagang usai berdialog dengan pedagang.
"Pertama pengaturan pasar, penataan ruang termasuk yang dikritik tadi adalah di pasar terminal," kata Bupati Yuni, Selasa (5/10/2021).
Selanjutnya ialah pedagang meminta revitalisasi Pasar Janglot secara keseluruhan, tidak hanya bagian pasar yang terbakar.
Yuni mengaku pihaknya akan mempersiapkan desain keseluruhannya.
Mengenai hal tersebut Yuni mengatakan pembangunan tidak bisa dilakukan segera, karena butuh proses penganggaran satu tahun sebelum pembangunan.
Kendati demikian, Yuni mengatakan jika kejadian luar biasa seperti kebakaran bisa menggunakan dana BTP namun dengan kajian dan persyaratan review dari inspektorat.
"Perlu diketahui proses penganggaran itu satu tahun sebelumnya tidak bisa langsung dibangun. Tapi kalau kejadian luar biasa dalam kajian bisa menggunakan dana BTP tapi dengan kajian dan persyaratan review dari inspektorat," kata Yuni.
Kejadian luar biasa ini, dikatakan akan digunakan untuk membuat los sementara.
Jika syarat administrasi sudah dilewati, akan bisa dibangun tahun ini.
Sementara mengenai pasar terminal Yuni mengaku akan mempertemukan Disperindag dan Dinas Perhubungan agar bisa terjadi kesepakatan begitupun dengan Satpol-PP.
Yuni mengaku pasar terminal tersebut para pedagang sering ditarik iuran atau retribusi bahkan lebih besar dari yang pihaknya mintakan ke pedagang di dalam pasar.
"Mereka mengatakan ada retribusi lebih banyak dibanding kami minta di dalam pasar, sehingga menimbulkan pertanyaan retribusi masuk PAD atau tidak? Perlu fokus group diskusi dan perlu meluruskan," terangnya.
Bupati mengaku, Pasar Janglot Tangen memang belum disentuh pembangunan atau diperbaiki baik dana dari DAK maupun APBD.
Namun setelah peninjauan ini Yuni mengaku Pasar Janglot akan menjadi prioritas.
"Saya kira setelah melihat keadaan sendiri ini bisa menjadi skala prioritas yang penting paguyuban pasar bisa mengikuti apa yang kita lakukan, penataan dari pemerintah," katanya.
Yuni mengatakan untuk memperbaiki Pasar Janglot, paling cepat dilakukan 2023 mendatang.
Sementara pihaknya akan membuat DED di anggaran perubahan 2022.
Untuk kisaran anggaran, Yuni memperkirakan Rp 10 miliar untuk pembangunan Pasar Janglot, Tangen Sragen pada 2023 mendatang. (uti)