Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bom Buatan Teroris JAD Diledakan di Gunung Ciremai, Suara Seperti Petir, Efeknya Bikin Longsor

Sejumlah 5 kilogram bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) diledakkan di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021

Editor: m nur huda
Kompas.com / Nabilla Ramadhian
Pemandangan Gunung Ciremai yang terlihat dari jalur menuju tempat wisata Bukit Lambosir, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (31/8/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, MAJALENGKA - Sejumlah 5 kilogram bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) atau yang disebut "mother of satan" diledakkan di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021).

Warga mendengar jelas saat bahan peledak yang ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Majalengka diledakkan.

Banyak yang mengira suara tersebut merupakan guludug atau petir bertanda akan turun hujan.

Namun nyatanya, suara berasal dari ledakan bahan peledak yang ditemukan polisi di kawasan Karanglenang yang masuk wilayah Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Menurut warga yang ikut menyaksikan bom tersebut diledakkan, Parman (46), ada sebanyak 5 kilogram bahan peledak yang berhasil dimusnahkan.

Pemusnahan bahan peledak tersebut menciptakan suara yang dahsyat hingga jarak 7 kilometer dari lokasi kejadian.

"Jadi yang saya tahu dari polisi bahwa ada 35 kg bahan peledak yang ditemukan, tapi tidak dibawa semua. Ada sekitar 5 kg yang diledakkan, sisanya dibawa. Suaranya cukup kencang hingga menimbulkan kerusakan di titik ledakan," ujar Parman kepada Tribun, Selasa (5/10/2021).

Menurut informasi yang diterima Parman juga, terbatasnya personel menjadi alasan kenapa bahan peledak akhirnya ada yang diledakkan.

Adapun, bahan peledak yang ditemukan tampak terbungkus oleh botol maupun wadah besar lainnya.

"Di titik ledakan, sempat terjadi longsor karena saking dahsyatnya ledakan," ucapnya.

Kepala Dusun Malarhayu, Desa Bantaragung, Udi (45) mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa ledakan yang ditimbulkan dari bahan peledak terdengar hingga Kecamatan Rajagaluh.

Yang mana, ia perkirakan jarak dari lokasi mencapai 10 kilometer.

"Katanya begitu (terdengar sampai Desa Payung, Rajagaluh). Banyak yang mengira itu guludug, petir mau hujan," ujar dia.

Pasca-penemuan bahan peledak di wilayahnya, Udi menyatakan, akan lebih intensif memperhatikan orang asing yang datang ke wilayahnya.

Khususnya, kepada orang yang dianggap mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim.

"Iya, saya juga sudah mengatakan kepada warga agar lapor jika ada orang yang datang, tapi tidak dikenal. Ini bentuk antisipasi saja, agar tidak terjadi lagi ditemukannya bahan peledak di desa kami," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021).

Bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapadina teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.

Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.

Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother Of Satan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Peledak Ibunya Setan Teroris Diledakkan di Gunung Ciremai, Dahsyat dan Sebabkan Longsor

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved