Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Remaja Disabilitas Membuat Batik Ciprat Gumiwang

Sejumlah remaja ini kesulitan baca tulis maupun beritung meski sudah pernah sekolah. Mereka disabilitas intelektual.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/ Mazka Hauzan Naufal
Proses pembuatan kain batik ciprat di Sekretariat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati, Senin (2/8/2021). 

Sri mengatakan, batik ciprat adalah bagian dari cara untuk menumbuhkan kepercayaan diri disabilitas.

Dengan kegiatan produktif semacam itu, mereka merasa mendapat pengakuan. Semangat mereka bertambah. Terlebih mereka mendapatkan hasil dari pekerjaan ini. Mereka yang sulit mengakses pekerjaan karena keterbatasan IQ, kini punya kesempatan untuk mandiri.

Ada sejumlah tahapan untuk menghasilkan batik ciprat. Disabilitas hanya bekerja sesuai dengan kemampuan mereka yang terbatas.

Motif dasar dibuat oleh pendamping karena butuh pemikiran dan keahlian khusus. Tetapi untuk mencipratkan larutan malam ke kain, mereka bisa melakukannya. Tahapan mewarnai (ngebok) dan mengunci warna juga membutuhkan peran mereka.

Selembar kain batik ciprat dijual dengan harga Rp 150 ribu. Untuk pembelian partai besar, ia memastikan ada potongan harga. Hasil penjualan batik ini, kata dia, akan dibagi ke disabilitas intelektual setelah dipotong untuk modal produksi. "Yang lagi banyak permintaan motif bulu separuh," katanya

Latih kewirausahaan

Kepala Desa Gumiwang Arif Fahrudin mengatakan, kegiatan di Shelter Workshop Peduli adalah bagian dari upaya melatih keterampilan dan kewirausahaan disabilitas intelektual.

Ia melihat difabel yang terlibat dalam kegiatan ekonomi ini lebih percaya diri dan ceria dari sebelumnya. Batik Ciprat Gumiwang, merk produk itu, sudah banyak dipakai masyarakat maupun pegawai di instansi pemerintahan. "Pemasarannya kami ke instansi, juga online," kata Arif Fahrudin. (Choirul Muzaki)

Baca juga: Serapan Capaian Vaksinasi Rendah, Kabupaten Batang Kembali Naik Menjadi PPKM Level 3

Baca juga: Pemuda Mabuk Serang Anggota TNI gara-gara Nyaris Senggolan Motor di Gang

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Rabu 6 Oktober 2021

Baca juga: Tim Matador Bawa Misi Balas Dendam di UEFA Nations League Italia Vs Spanyol

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved