Berita Regional
59 Anak di Garut Diduga Dibaiat NII, Sebut NKRI Tagut dan Tak Mau Sekolah
Sejak mengikuti pengajian tersebut, perilaku anaknya memang sangat berubah menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar.
"Dia bilang dari hasil kajian dirinya pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan yang jahiliah atau thogut," ucapnya.
Suherman menjelaskan ada 59 orang yang diajak untuk mengikuti paham radikal dengan mengucapkan syahadat baru. Namun, menurutnya, puluhan orang tersebut merupakan korban dari pencatutan.
"Waktu kami cek satu per satu yang puluhan orang tersebut, mereka mengaku tidak tahu apa-apa. Istilahnya dicatut sama yang bersangkutan," ujarnya.
Pihak kelurahan saat ini belum mengetahui asal muasal anak-anak dan remaja tersebut terpapar paham radikalisme.
"Kami bekerja sama dengan Polres Garut untuk menyelidiki dan TP2TP2A untuk memulihkan anak ini," kata Suherman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga 59 Anak di Garut Dibaiat NII, Sebut NKRI Thogut, Tak Mau Sekolah Setelah Dibaiat
Baca juga: Seorang Dokter Dikritik Karena Periksa Mata Pasien dengan Ponsel iPhone 13 Pro Max, Ini Jawabannya