AC Milan
Peran Maldini di Karir Theo Hernandez: di Real Madrid Terbuang, di AC Milan dan Perancis Gemilang
Theo Hernadez menjadi penentu lolosnya Perancis ke Final UEFA Nations League setelah mencetak gol di menit akhir melawan Belgia.
TRIBUNJATENG.COM, ITALIA - Theo Hernadez menjadi penentu lolosnya Perancis ke Final UEFA Nations League setelah mencetak gol di menit akhir melawan Belgia.
Pertandingan Belgia vs Perancis berlangsung di Allianz Arena Turin Italia pada Jumat (9/10/2021) dini hari.
Perancis memenangkan pertandingan dengan skor 3-2 setelah di babak pertama takluk 0-2.
Baca juga: Hasil UEFA Nations League, Drama 5 Gol Belgia vs Perancis, Mental Benzema dan Mbappe Beri Comeback
Baca juga: PSG Dikabarkan Bajak Theo Hernandez AC Milan
Baca juga: Chelsea Sudah Punya Solusi dari Cederanya Kante, Tuchel Pilih Eks Gelandang Real Madrid
Prancis dalam kondisi sulit, mereka tertinggal dua gol di babak pertama dari Belgia di Semifinal UEFA Nations League.
Tetapi dikomandoi Karim Benzema, Les Bleus bangkit, dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di satu jam lebih laga berjalan.
Ketika memasuki masa injury time, dan kedua tim bersiap untuk memasuki babak perpanjangan waktu, skenario berubah.
Bermula dari serangan dari sisi kanan pertahanan Belgia, umpan tarik yang dilepaskan Benjamin Pavard, bola kemudian salah diantisipasi oleh Toby Alderweirld.
Bola jatuh tepat di kaki Theo Hernandez yang secara mengejutkan sudah berada di kotak penalti Belgia, sepakan kerasnya gagal dibendung Courtois dan memastikan kemenangan 2-3 atas Belgia.
Gol tersebut sangat indah, keras dan terukur, namun bagi pendukung AC Milan, gol Theo Hernandez adalah hal yang sudah sangat sering dilakukan.
Pemain kelahiran Marsille, Prancis ini memang sudah menjadi rebutan tiga tim utama, Barcelona, Real Madrid dan Atletico Madrid.
Theo Hernandez merupakan jebolan akademi Atletico Madrid, namun sempat diragukan di awal bergabung dari Atletico Madrid B.
Dalam kamp pelatihan Atletico Madrid yang terkenal karena menuntut ketahanan fisik prima, Theo Hernandez gagal menunjukkan performa apik.
Oscar Ortega, adalah pelatih fisik Atletico Madrid yang terkenal sangat gila dalam program latihan perdana.
Dan di minggu pertama, latihan fisik harus diterima oleh semua pemain Atletico Madrid, dan Diogo Jota salah satu diantaranya.
Diogo Jota masih diberikan kesempatan, tetapi beberapa pemain lain termasuk Theo Hernandez, Olivier Torres, Javier Manquillo dan Guilherme Siquera dilepas oleh klub.
Theo Hernandez kemudian dipinjamkan ke Deportivo Alaves pada 2016.
Hasilnya? Bermain selama 30 kali, Theo Hernandez mengemas empat gol dan satu asis bersama Alaves.
Yang terjadi, Real Madrid dan Barcelona mulai mengendus bakatnya, bahkan menyiapkan penawaran untuk memboyongnya hengkang dari Atletico Madrid.
Diego Simeone justru sebaliknya, ia merasa Theo Hernandez akan sulit beradaptasi dengan skemanya saga kemudian muncul.
Barcelona saat itu sedang mencari bek kiri untuk menjadi deputi dan pengganti Jordi Alba yang mulai dimakan usia.
Sang agen, Manuel García Quilón, bahkan mengungkapkan pernyataan kontroversial kepada Barcelona.
"Jordi Alba? ia (Theo Hernandez) lebih baik,"
Barcelona bernegosiasi dengan sang agen, tetapi Theo Hernandez berulang kali mengungkapkan hasratnya untuk bergabung ke Real Madrid.
Setelah 'like' di beberapa postingan Instagram Real Madrid, akhirnya Theo Hernandez resmi berseragam Real Madrid dengan mahar 24 Juta Euro.
Namun, kembali ia kesulitan bersaing di Real Madrid, cidera dan ketatnya persaingan membuatnya hanya mampu memperkuat Real Madrid sebanyak 23 kali di semua ajang.
Theo Hernandez kemudian dipinjamkan ke Real Sociedad semusim setelahnya, penampilannya membaik dengan mengemas 24 laga, 1 gol dan 2 asis.
Di Real Sociedad, Ricky Massara menonton Theo Hernandez, langsung terpikat dengan kemampuannya dalam menyerang dan membangun serangan.
Real Madrid langsung memasang harga sebesar 21 Juta Euro, yang sejatinya merupakan pernyataan bahwa Theo tidak dijual.
Namun, Maldini yang paham bagaimana pemain belakang seperti Theo bisa berkembang di Milan, langsung mengiyakan tawaran Real Madrid.
Sang legenda bahkan langsung bertemu dengan Theo untuk mengajaknya bergabung ke AC Milan saat itu.
Dan kini pemain berusia 24 tahun ini adalah tulang punggung dari AC Milan sejak dua musim lalu.
Sejauh ini, ia mencatatkan 81 penampilan, dan mengemas 15 gol bersama Rossonerri.
Memuji penampilan ofensifnya adalah hal biasa, namun, kemampuan defensif dari Theo Hernandez tidak bisa dilupakan.
Betul, Theo Hernandez mengemas 1,4 tendangan per laga, dan akurasi umpan sebesar 82 persen atau melakukan 2,3 dribble sukses per laga, tapi Stefano Pioli adalah sosok yang membangun tim dari belakang.
Theo Hernandez adalah fullback terbaik, ia menekan pemain cukup tinggi dan nyaris tidak pernah tertinggal ketika kehilangan bola.
Kecepatan larinya adalah keuntungan bagi Milan, Theo bisa menghentikan transisi lawan dalam menyerang.
Baca juga: Tammy Abraham Ungkap Sindiran Mourinho yang Membuatnya Bergegas Tinggalkan Chelsea ke AS Roma
Baca juga: Taklukkan Belgia 3-2, Prancis Lolos ke Final UEFA Nations League:
Baca juga: Shin Tae-yong Ungkap Alasan Turunkan 3 Pemain Muda Debutan saat Indonesia vs Taiwan, Hasilnya Topcer
Ia juga kuat dalam duel satu lawan satu atau memotong bola di daerah pertahanan ketika dalam kondisi tertekan.
Yang masih menjadi masalah adalah kemampuan dari Theo Hernandez dalam melakukan tackle, ia kerap membuat pelanggaran sebanyak 1,2 pelanggaran per laga di musim lalu.
Dengan gol debutnya bersama Prancis di UEFA Nations League, tentu akan sangat menarik melihat bagaimana performa apiknya akan berpengaruh untuk AC Milan musim ini.
(Tribunnews.com/Gigih)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Performa Theo Hernandez di AC Milan & Timnas Prancis, Dibuang Real Madrid, Peran Maldini,