Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Tidak Semua Siswa di SMPN 1 Adiwerna Tegal Divaksin, Kepala Sekolah Ungkap Penyebabnya

Percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Tegal terus digencarkan. Seperti hari ini Kamis (7/10/2021) siswa di SMPN 1 Adiwerna.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Desta Leila Kartika
Pelajar SMPN 1 Adiwerna Kabupaten Tegal sedang mengikuti vaksinasi dosis pertama Covid-19, Kamis (7/10/2021).  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Tegal terus digencarkan.

Seperti hari ini Kamis (7/10/2021) siswa di SMPN 1 Adiwerna antusias mengikuti vaksin tahap pertama.

Program percepatan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan SMPN 1 Adiwerna bekerja sama dengan Polres Tegal yang kemudian dipantau langsung oleh Polsek setempat.

Adapun vaksinator yang bertugas kali ini langsung dari tim kedokteran dan kesehatan kepolisian (Dokkes) Polres Tegal.

Baca juga: Suarez Buka Luka Lama di Barcelona, Diusir Koeman Lewat Telpon Selama 40 Detik

Baca juga: Berikut Nama-nama Penumpang Bus Pahala Kencana yang Mengalami Kecelakaan di Tol Pemalang

Baca juga: Pria 66 Tahun Cabuli Anak dan Cucu hingga Keduanya Hamil

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Sekolah SMPN 1 Adiwerna Uripto menjelaskan, pada kegiatan kali ini menyasar 850 siswa yang mengikuti vaksinasi mulai kelas Vll sampai kelas lX.

Namun karena sebagian siswa sudah ada yang melakukan vaksin secara mandiri di Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya, ditambah siswa yang belum genap berusia 12 tahun maka jumlah yang tervaksin kurang dari target 850 siswa.

"Adanya vaksinasi Covid-19 selain membentuk herd immunity di lingkungan sekolah, juga sebagai syarat pelaksanaan PTM yaitu siswa harus sudah divaksin. Selain itu wujud kami mendukung program pemerintah supaya semua aman dari Covid-19," jelas Uripto, pada Tribunjateng.com, Kamis (7/10/2021).

Ditanya apakah guru dan staf di SMPN 1 Adiwerna sudah divaksin atau belum, Uripto menyebut semua sudah tervaksin kecuali bagi mereka yang secara kondisi kesehatan memang belum bisa divaksin.

Sedangkan terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), sama seperti di sekolah lainnya yaitu berlangsung terbatas dan wajib mematuhi protokol kesehatan.

Seperti jumlah siswa 50 persen PTM dan 50 persen PJJ, dari jumlah siswa di kelas 32 siswa dibagi menjadi dua sehingga katakan 16 siswa hari Senin sisanya di hari berikutnya.

Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah semuanya juga masih off untuk sementara waktu. 

"Kami memiliki sekitar 18 ekstrakulikuler dan semuanya masih off sampai sekarang. Tapi ya kami berharap ekskul bisa segera berlangsung lagi, karena kasihan anak-anak sudah banyak yang menuntut. Baik ekskul pramuka, paskibra, osis, karate, dan lain-lain," ujarnya. 

Sarana protokol kesehatan dipersiapkan secara menyeluruh, seperti di tiap kelas yang berjumlah 30 ruangan tersedia tempat cuci tangan dan handsanitizer.

Alat pengecek suhu tubuh (thermogun) yang manual ada 8 buah dan yang standing ada 2 sehingga total ada 10 alat pengecekan suhu tubuh.

Bahkan untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan di area seolah kantin masih tutup sementara.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved