Berita Viral
Pengakuan SA, ASN Berposisi Penting Diduga Rudapaksa 3 Anak Kandungnya, Apa yang Terjadi Sebenarnya?
Diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan yang dialami oleh 3 orang anak berusia di bawah 10 tahun di Kabupaten Luwu Timur itu terjadi pada 2019
Dilansir dari Tribun Timur, SA selaku terduga pelaku mengatakan bahwa orang-orang tidak memahami kejadian sebenarnya.
Diungkap SA, kasus tersebut bermula lantaran sang mantan istri memaksakan kehendak.

"Terus kalau kita mau secara analisa atau logika, saya ini siapa mau mempengaruhi ini (kasus). Tuduhannya (ke saya) bahwa bisa mempengaruhi penyidik," ujar SA dikonfirmasi TribunLutim.com, Jumat (7/10/2021).
"Sedangkan bupati, ketua DPRD diambil (ditangkap). Apalagi semacam kita ini kalau memang melakukan kesalahan," sambung SA.
Menurut SA, tuduhan memperkosa anak kandungnya itu sangat di luar nalar dan tidak masuk akal.
SA pun mengungkap bagaimana hubungannya kini dengan anak-anaknya itu.
Sejak kasus tersebut viral, SA tidak pernah lagi melihat anaknya.
SA lantas mengurai ketakutannya terhadap mantan istri, RS.
Pria yang berprofesi sebagai ASN itu takut dilaporkan mantan istrinya atas kasus baru lagi.
"Takutnya saya dilaporkan dengan masalah baru lagi, itu sudah saya jaga. Saya sudah tahu karakter mamanya, saya nda mau," pungkas SA.
Lebih lanjut, SA pun mengulik soal kiriman uang tiap bulan untuk sang anak.
"Cukup saya kirimkan uang makannya tiap bulan, terus itu (bukti transfer) saya fotocopy bukti-buktinya (transfer)," akui SA.
"Saya tanyakan kepada bank, apakah rekening (RS) ini masih aktif untuk memastikan uang yang saya transfer sampai ke mamanya, karena tidak ada rekening anaknya," sambungnya.
Ogah berhubungan lagi dengan mantan istri, SA sampai memblokir kontak RS.
Diakui SA, ia sudah lama tidak berkomunikasi dengan RS pascakasus dugaan pemerkosaan itu mencuat.