Berita Karangnyar
Tiga Alat Deteksi Dini Pergerakan Tanah di Jatiyoso Karangnyar Terpasang Sudah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar telah memasang tiga alat deteksi dini pergerakan tanah
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR -– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar telah memasang tiga alat deteksi dini pergerakan tanah atau Early Warning System (EWS) di dua desa, yang terletak di Kecamatan Jatiyoso.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko menyampaikan, BPBD Karanganyar mendapatkan tujuh bantuan EWS untuk tahun ini.
Bantuan tersebut berasal dari Pusat Studi Bencana (PSB) UNS Solo dan Kemenristek Dikti.
"Tiga sudah dipasang di Kecamatan Jatiyoso, akhir pekan kemarin. Dua (EWS terpasang) di Desa Wonorejo dan satu di Desa Wonokeling," kata Hartoko kepada Tribun Jateng, Selasa (12/10).
Hartoko menjelaskan, BPBD telah berkoordinasi dengan PSB UNS Solo supaya tiga EWS tersebut memiliki sistem yang dapat memberikan laporan secara langsung apabila terjadi pergerakan tanah di sekitar titik pemasangan.
Dengan begitu nantinya petugas di Posko BPBD Karanganyar dapat mengetahui secara langsung dan segera menindaklanjuti.
Selanjutnya, kata dia, BPBD Karanganyar akan memasang empat EWS lainnya, pada bulan ini, di wilayah Tawangmangu dan Ngargoyoso. "Dua di Salere dan Sedayu, Tawangmangu. Dua lagi di Jatirejo dan Kemuning, Ngargoyoso," ucapnya.
Berdasarkan data BPBD Karanganyar, selain pemasangan tujuh EWS bantuan tersebut, ada 17 EWS yang masih aktif dan dalam kondisi baik terpasang di daerah rawan tanah longsor.
Ke-17 EWS itu terpasang di Kecamatan Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Kerjo, Jenawi, Ngargoyoso, dan Jatiyoso.
Pelatihan sukarelawan
Sementara itu, BPBD Karanganyar memperkuat jaring sukarelawan untuk menghadapi musim penghujan yang berpotensi memicu bencana alam.
Sebanyak 90 potensi sukarelawan dari 17 kecamatan di Karanganyar mengikuti sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi rawan bencana di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (11/10).
Informasi yang dihimpun dari BPBD Karanganyar, wilayah lereng Gunung Lawu menjadi daerah rawan tanah longsor, seperti wilayah Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi, Kerjo, Karangpandan, Jatiyoso, dan Matesih.
Adapun wilayah Banaran, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten; Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat; dan beberapa wilayah di Kecamatan Gondangrejo berpotensi banjir karena luapan Sungai Bengawan Solo.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi musim hujan. "Mereka diberikan materi tentang mitigasi bencana dan antisipasi bencana. Ada juga praktik," katanya.