Berita Banjarnegara
Dieng Jadi Sasaran Bantuan Alsintan Modern dari Kementerian Pertanian
Alsintan modern untuk pengembangan budi daya kentang mulai digunakan di Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
TRIBUNBANYUMAS. COM, BANJARNEGARA - Alat dan mesin pertanian (alsintan) modern untuk pengembangan budi daya kentang mulai digunakan di Kabupaten Banjarnegara.
Hal itu ditandai dengan uji coba alsintan modern di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kamis (14/10/2021).
Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Kementerian Pertanian RI, Agung Prabowo menyampaikan, Kabupaten Banjarnegara masih dalam taraf teknologi 2.0 di bidang pertanian.
Dipakainya alsintan canggih untuk pertanian kentang di Banjarnegara bagian dari bentuk perubahan pola budi daya kentang menggunakan mekanisasi modern.
"Kementan RI memilih Banjarnegara untuk memfasilitasi pengembangan budi daya kentang modern, karena produksi kentang di sini merupakan peringkat pertama di Jawa Tengah dan nomor dua se Indonesia," katanya di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kamis (14/10/2021).
Pengenalan teknologi pertanian meniscayakan perubahan pola pikir petani yang sudah lama menggunakan alat pertanian manual.
Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi, pembinaan serta pelatihan agar para petani bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Beberapa alat pertanian yang difasilitasi oleh Kementan RI untuk Banjarnegara antara lain, alat pembuat guludan tanah, alat penanam benih kentang, alat pemanen kentang, alat pembuat lubang tanam, dan alat pengangkut hasil panen.
Alat penggulud tanah ini mampu mengolah gulutan tanah hanya dalam waktu 4 jam, atau lebih cepat dari metode manual hingga sehari lebih.
Ada pula alat menanam benih kentang dengan kapasitas 4,5 jam per hektare dan alat panen yang kapasitasnya 1 jam perhektare dengan dua operator.
"Harapan kami dengan adanya teknologi seperti alsintan modern ini, petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar, produktivitas yang meningkat dan efisiensi biaya serta waktu," ungkapnya
Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin menuturkan, komoditas kentang di Banjarnegara memiliki potensi ditanam di luas tanah 7000 hektar.
Ini menjadikan Kabupaten Banjarnegara memiliki produksi kentang yang tinggi.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan teknologi pertanian modern untuk budidaya tanaman kentang dari hulu sampai ke hilir.
Pembangunan infrastruktur juga sangat dibutuhkan untuk kelancaran sektor usaha pertanian.
"Pembanguanan infrastruksur yang baik akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," katanya. (*)