Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Minyak Goreng

Harga Minyak Goreng Curah Naik Ugal-ugalan Sebulan, Banyak yang Beralih ke Kemasan

Harga minyak goreng curah yang semula Rp 16.500/kilogram saat ini menjadi Rp 18.000/kilogram.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
idayatul rohmah
Pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang menunjukkan minyak goreng curah. Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Diakui sejumlah pedagang di beberapa pasar di Kota Semarang, kenaikan tersebut terjadi sejak kurang lebih satu bulan lalu.

"Naiknya sudah satu bulan lalu. Tapi kalau kenaikan terakhir, dua hari lalu," kata Lina, satu pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang, Jumat (15/10/2021).

Lina, satu pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang menyebutkan, harga minyak goreng baik curah maupun kemasan bermerk sama-sama mengalami lonjakan harga.

Disebutkan, pada minyak goreng curah, sebelumnya berada di kisaran harga Rp 225.000/derigen yang berisi 16 kilogram minyak.

Namun saat ini, kata dia, harga tersebut melonjak menjadi Rp 268.000/derigen.

Ia memaparkan, jika diecerkan, harga minyak goreng curah yang semula Rp 16.500/kilogram saat ini menjadi Rp 18.000/kilogram.

"Naiknya itu langsung jeglek 'tiba-tiba'. Minyak goreng yang kemasan juga sama, tapi bergantung merk juga. Kalau merk yang biasa, awalnya Rp 14.000/liter, sekarang menjadi Rp 16.500/liter," jelasnya.

Hal senada diakui Yanti, pedagang lainnya. Ia yang menjual minyak goreng eceran itu menyatakan, harga minyak goreng terutama minyak goreng curah saat ini terlampau tinggi.

Menurutnya, hal itu berpengaruh pada penjualan di tokonya. Menurutnya, semula banyak konsumen yang memilih membeli minyak goreng curah sebab harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan minyak goreng kemasan.

Namun saat ini, ia menyebut, banyak konsumen yang beralih membeli minyak goreng kemasan meskipun harganya juga turut mengalami kenaikan.

"Minyak curah (sekarang) kemahalan, jadi banyak pembeli yang pilih minyak goreng kemasan saja.

Penjualan minyak goreng curah di sini jelas berkurang, awalnya bisa 16 kilogram/hari, sekarang 10 kilogram," ungkapnya.

Berbeda, Khotijah pedagang lainnya memilih untuk sementara tidak menjual minyak goreng curah.

Menurutnya, harga minyak goreng curah yang dinilai terlampau tinggi membuat pedagang kesulitan menghitung untung-rugi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved