Fokus
Fokus : Tiga Buat Mahesa Jenar
BUAH manis didapat PSIS Semarang pada laga pembuka seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan Surakarta pada Jumat (15/10) sore
Penulis: deni setiawan | Editor: Catur waskito Edy
oleh Deni Setiawan
Wartawan Tribun Jateng
BUAH manis didapat PSIS Semarang pada laga pembuka seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan Surakarta pada Jumat (15/10) sore. Gerak impresif disajikan tim Mahesa Jenar pasca peluit wasit dibunyikan di babak pertama.
Pada laga pekan ketujuh ini, PSIS Semarang sukses mendapatkan tiga poin dari tiga gol tanpa balas saat berhadapan dengan Persik Kediri.
Adapun penyumbang ketiga gol tersebut melalui heading Andreas Chrismanto Ado pada menit ke 20. Selang 13 menit kemudian dicetak Septian David Maulana yang sukses memanfaatkan umpan Riyan Ardiansyah.
Adapun gol ketiga sebelum turun minum atau tepatnya pada menit ke 43 adalah Fredyan Wahyu Sugiantoro hasil penetrasi di depan mulut gawang Persik Kediri.
Keyakinan menang dalam laga tersebut, PSIS terlihat menurunkan daya gedornya dan memilih bertahan di babak kedua. Pilihan tersebut pun coba terus dimanfaatkan Persik untuk mengejar ketertinggalan. Satu kesempatan Doinatan Machado untuk mencetak gol di menit ke 60 pun terbuang. Tendangannya masih bisa ditepis Jandia Eka Putra.
Peluit panjang pun terdengar keras. Babak kedua telah usai. PSIS Semarang secara resmi memenangi duel klasik lawan Persik Kediri itu.
Sebuah apresiasi patut diberikan kepada tim yang bermarkas di Kota Semarang itu. Sejak awal bergulirnya Liga 1, Mahesa Jenar belum terkalahkan dan sementara waktu ini bertengger di urutan kedua klasemen.
Debut ciamik tentunya diraih PSIS Semarang. Tak sekadar buah manis dalam mengawali seri kedua Liga 1, namun juga tampilan perdana pelatih kepala Ian Andrew Gillan.
Padahal bila dihitung-hitung, hasil seri sudah cukup apik. Sebab kondisi tim sedang pincang, enam pemain pilarnya yang absen. Termasuk sang asisten pelatih Imran Nahumarury. Sang juru taktik berspekulasi memasukkan tiga pemain usia kurang dari 20 tahun. Yakni M Bahril Fahreza, Damas Damar Jati, dan Kartika Vedhayanto Putra. “Para pemain bermain bagus. Kami kerja keras. Saya puas dengan performa tim,” kata Ian Gillan.
Secara khusus pula dia mengapresiasi Septian David yang dipercaya menjadi kapten tim menggantikan sementara peran Wallace Costa yang absen karena cedera. Tetapi semoga ini belum dan tidak menjadi euforia berlebih bagi tim yang tercatat berdiri pada 18 Mei 1932 atau kini berusia sekira 89 tahun itu. Perjalanan masih panjang.
Ingatlah pada pengalaman Divisi Utama Liga Indonesia musim 1998/1999 dan 1999/2000. Diduga euforia berlebih dan terlena status juara, selang di musim berikutnya langsung terjun bebas.
Jangan sampai pil pahit sebelumnya ditelan kembali pada musim kali ini. Kembali lagi, sebuah konsisten menjadi syarat mutlak yang tak bisa ditawar dan harus selalu ditanam setiap jelang laga bergulir.
Tak meremehkan lawan pun menjadi satu kunci untuk meraihnya. Pelan tapi pasti dapat tiga poin bisa dijadikan irama di setiap pertandingan. Apapun tekanan yang diterima, tak mudah terpancing. Jika kata simbah, “tetep eling lan waspada”.
Ungkapan yang bisa ditanamkan di situasi apapun. Selamat buat PSIS Semarang. Terima kasih Panser Biru, Snex, dan warga Kota Semarang sekitarnya yang senantiasa mendukung Mahesa Jenar. (*)
Baca juga: 65 Pemancing Bersaing di Perairan Karimunjawa Jepara Rebut Total Hadiah Rp 25 Juta
Baca juga: Festival Kopi Muria Tingkatkan Perekonomian Desa Kajar
Baca juga: Perum Jasa Tirta Gelar Konservasi di Bendungan Kedung Ombo & Bendung Sidorejo
Baca juga: Mahasiswa Unsoed Purwokerto Desain Vaksin Measles Rubella Baru Berbasis Peptida Multiepitop