Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Putri Tanjung Jabat CBO dan CXO di CT Corp Milik Sang Ayah, Ini Tugasnya

Di perusahaan milik ayahnya itu, Putri Tanjung menjabat sebagai Chief Business Officer (CBO).Chief Business Officer (CBO) adalah jabatan eksekutif op

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Instagram/ Putri Tanjung
Putri Tanjung Jabat CBO dan CXO di CT Corp Milik Sang Ayah, Ini Tugasnya 

Putri Tanjung Jabat CBO dan CXO di CT Corp Milik Sang Ayah, Ini Tugasnya

TRIBUNJATENG.COM - Nama Putri Tanjung dikenal masyarakat saat ia ditunjuk sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 lalu.

Perempuan kelahiran 22 September 1996 itu merupakan puteri dari pengusaha Chairul Tanjung dan Anita Tanjung.

Pemilik nama lengkap lahir di Jakarta, 22 September 1996; umur 24 tahun.

Ia menjalani kuliah di Academy of Arts, San Francisco, Amerika Serikat.

Baca juga: Profil dan Biodata Putri Tanjung, Anak Bos Trans Corp dan Bank Mega

Baca juga: Inilah 6 Hotel Milik Keluarga Ardi Bakrie Suami Nia Ramadhani

Baca juga: Ini Syarat Memiliki Black Card Seperti Nagita Slavina, Gaji Minimal Rp 18,5 Miliar per Tahun

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 26 Oktober 2021, Virgo Sulit Memahami Kehilangan

Seperti yang diketahui, ayah Putri Tanjung adalah pemilik CT Corp, perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.

Di perusahaan milik ayahnya itu, Putri Tanjung menjabat sebagai Chief Business Officer (CBO)

Chief Business Officer (CBO) adalah jabatan eksekutif operasi teratas.

Jabataan CBO memikul tanggung jawab pengembangan perusahaan, menjaga hubungan dan manajemen proyek dari semua perjanjian kemitraan, memastikan kegiatan pemasaran, termasuk yang terkait dengan situs web, kegiatan, dan yang lebih penting, mengembangkan strategi keluar bagi perusahaan yang akan diakuisisi atau pergi IPO.

Sementara itu, dikutip dari Harvard Business Review, chief experience officer (CXO) adalah orang yang bertanggung jawab atas pengalaman dari pelanggan alias customer experience (CX) dan employee experience (EX).

Perjalanan karir Chairil Tanjung

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Demi memenuhi kebutuhan kuliah, ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan fotokopi di kampus. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada tahun 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor.

Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia.

Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.

Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo.

Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall.

Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999.

Sementara di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Prancis.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

(*)

Baca juga: Sharena Delon Ingin Gampar Rachel Vennya hingga Sentil Biang Kerok Covid Gelombang 3

Baca juga: Pak Camat Menangis Dapati Rumah Guru yang Jadi Satu dengan Kandang Kambing

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved