Viral Rumah di Trenggalek Dihancurkan Ekskavator Gara-gara Pernikahan Sudah Tak Harmonis

TRIBUNJATENG.COM - Video detik-detik rumah semi permanen di Trenggalek dihancurkan dengan ekskavator karena suami sakit hati istri selingkuh viral.

Video itu diunggah oleh sejumlah akun media sosial di antaranya @ndorobei.official pada Sabtu (23/10/2021).

Dalam video tersebut terlihat sebuah alat berat ekskavator warna kuning mulai menghancurkan bagian genteng terlebih dahulu.

Aksi pembongkaran itu bahkan menjadi tontonan warga sekitar.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Maskapai Baru Jika Garuda Ditutup, Inilah Nama Maskapai yang Santer Disebutkan

Baca juga: Penampilan Jacklyn Choppers Berubah Setelah Berseragam Humas Polda Metro Jaya, Seperti Apa?

Baca juga: Reaksi Keluarga Lihat Jenazah Mahasiswa UNS Solo Meninggal, Wajah Penuh Luka

Baca juga: Big Match PSIS Semarang Vs Persib Bandung, Peluang Mahesa Jenar Kuasai Puncak Klasemen Terbuka

Banyak warga yang melihat sambil merekam aksi penghancuran itu.

Kemudian dalam video selanjutnya terlihat rumah itu berhasil roboh dengan satu tarikan di bagian tiang.

Hingga akhirnya rumah itu luluh lantak di tanah.

"Info akibat perselingkuhan rumah jadi sasaran

Info trengalek smbr chen Li" tulis pengunggah.

Sontak video ini mendapat banyak komentar dari para netizen.

@vita_longceeee "Tetangga be like : horeee ada bahan gosip baru masih panass... Cekrek cekrek"

@dewi.masithoh_ "jadi trend pembalasan dendam."

@erniealleia "ujung2nya nyesel mana udh jd bahan gibahan sekecamatan"

@melani_pram "Ini adalah bahan omongan tetangga dari lebaran ketemu lebaran lagi ketemu lebaran lagi ketemu lebaran lagi pokonya bahan omongan sampe 7 turunan, 5 tanjakan, 10 belokan, 20 gajlukan"

@abd_m_98 "Yg spt ini biasanya tanah milik istri yg bangun suami .. permanen lagi .. di pindah .gk bisa"

Dilansir dari Tribun Madura, insiden itu terjadi Desa Pule, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.

Insiden itu dibenarkan oleh Kepalda Desa Pule, Purwadi.

Rumah yang dibongkar itu merupakan milik pasangan suami istri setempat.

Pmebongkaran dilatarbelakangi hubungan rumah tangga yang tak harmonis.

Hingga membuatnya keduanya memutuskan membongkar rumah.

"Intinya dari awal tidak ada kecocokan rumah tangga," ucap Purwadi.

Rumah itu dibangun si suami di lahan sang istri.

Sang suami lalu minta ganti rugi atas keretakan rumah tangga yang terjadi.

“Minta ganti rugi, mungkin [pihak perempuan] tidak mampu membayar atau bagaimana,” lanjut Purwadi.

Mediasi juga sudah dilakukan pada pasangan suami istri berusia 30-an tahun ini.

Mulai dari tingkat RT,RW hingga desa, namun tetap saja gagal.

Pihak desa juga sudah memberi saran untuk menjual rumah itu dan dibagi dua.

“Sudah diupayakan pembicaraan, tidak ada kesepakatan, ya begitu,” sambungnya.

Kemudian keduanya sepakat untuk menghancurkan rumah tersebut. (*)