Berita Pendidikan
Bisa Ditiru di Jateng, Kampung Ilmu Tegalwaru Gagasan Sosiolog UI Bangun Pendidikan dari Pinggiran
Pemerataan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah di berbagai daerah termasuk di Jawa Tengah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerataan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah di berbagai daerah termasuk di Jawa Tengah (Jateng)
Apalagi di Jateng, masih banyak daerah pinggiran yang masih kesulitan mendapatkan layanan akses pendidikan dengan baik, utamanya saat pandemi Covid-19.
Di antaranya, para pelajar SMPN 4 Bawang, Sigemplong, Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mereka terpaksa harus memanjat bangunan kamar mandi umum untuk mendapatkan sinyal jaringan internet gratis.
Baca juga: Ramai Dikunjungi, Kampung Jawi di Kalialang Kota Semarang Populer Jadi Pusatnya Kuliner Jadul
Baca juga: Chelsea Islan Dilamar Rob Clinton Kardinal Politisi Golkar Muda dan Tampan
Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Diuntungkan Aturan Baru Leg 2 Lawan Australia, Menang 1-0 Lanjut Adu Penalti
Kampung tersebut berbatasan dengan pegunungan Dieng yang berjarak kurang lebih dua jam dari wilayah perkotaan Batang.
Kondisi berbeda terjadi di Kampung Ilmu di Desa Cisarua, Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kampung Ilmu digagas Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Budidarmawan Prasodjo.
Imam membangun daerah pendidikan di daerah terpencil berada di daerah pegunungan.
Untuk sampai di tempat tersebut, butuh waktu dua jam dari pusat kota Purwakarta.
Meski demikian, di Kampung Ilmu Tegalwaru, pendidikan sangat maju baik dari segi fasilitas maupun pengajar.
Di kampung ilmu, anak-anak bebas belajar di mana saja, tak melulu di sekolah.
Dari segi pengajar di Kampung itu juga berasal dari mahasiswa seantero negeri yang mengabdi di tempat tersebut.
Mahasiswa Malang asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agnes mengatakan, mendapatkan pengalaman banyak magang di Kampung Ilmu Tegalwaru.
Mahasiswi jurusan Destinasi pariwisata tersebut, bersyukur ada di sini karena banyak sekali hal baru.
Menurutnya, pandangan soal pendidikan lebih terbuka.
Seperti pendidikan sekarang terlalu disekat harus berdasarkan usia, gedung, kurikulum, dan lain sebagainya.
"Hal itu membuat terdoktrin tak bebas untuk belajar. Padahal dunia ini di mana saja bisa untuk belajar," terangnya saat acara digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation melalui Zoom, Rabu (27/10/2021).
Orang yang berwawasan luas tak hanya tahu apa yang dipelajari, namun beragam hal di luar bidangnya.
Dan, hal itu ia dapati di Kampung Ilmu Tegalwaru.
"Di sini dapat hal baru sekaligus bisa dikomparasikan dengan jurusan yang saya ambil," terangnya.
Sementara itu, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Tanzu menjelaskan, mengabdi di Kampung Ilmu sebagai program magang bersertifikat kampus merdeka
Baginya, di tempat itu banyak program di luar jurusannya.
Ia di kampusnya mengambil jurusan manajemen pemasaran pariwisata harus mengerjakan project di luar jurusannya tersebut.
Seperti tiga project yang tengah dikerjakan bersama 11 teman magangnya berupa project Tim Ubi dalam karung dan kapiler sebagai ketahanan pangan.
Berikutnya project kambing untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, dan ketiga aquaponik teknologi ras.
"Pak Imam memberikan pandangan baru seperti mahasiswa harus banyak skill, banyak pengetahuan dan kami betul-betul mendapatkan hal itu di sini," paparnya.
Mahasiswa asal Aceh, Dirma mengatakan, magang di tempat tersebut sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari yang tak dapat di dunia kampus.
"Iya di sini dapat softskill yang tak didapatkan di kampus," bebernya.
Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Imam Budidarmawan Prasodjo menuturkan, di Kampung Ilmu anak-anak dapat belajar di mana saja tak harus di ruang kelas.
"Di kampung ilmu terdapat banyak dinamika, guru siapa saja bisa datang mengajar para anak-anak. Bahkan kita ada sesi international Hours yang mengundang pembicara dari mana saja melalui zoom," katanya.
Ia mengatakan, Kampung Ilmu sekarang berupaya mendorong siswa dan mahasiswa untuk belajar digital produser.
Baca juga: Inilah Sosok Ain Mamah Muda Wajahnya Berubah Jadi Keriput Mirip Nenek-nenek Saat Hamil 3 Bulan
Baca juga: Hasil Akhir Skor 2-2 Arema FC Vs Persita Tangerang Liga 1 2021, Edo Cetak Gol Menit Akhir
Baca juga: Kemenkumham Jawa Tengah Beri Penyuluhan Hukum dan HAM Gratis di Gayamsari Semarang
Untuk melangkah ke sana, pihaknya tengah membangun sebuah bangunan untuk memfasilitasi hal itu.
Bangunan tersebut dibangun di tengah kebun dengan beragam fasilitas seperti ruang podcast, editing room, zoom room dan lainnya.
"Perlu membangun pendidikan yang menumbuhkan dynamic interplay dengan lingkungan sosial dan alam sehingga mereka tidak hanya penikmat hasil karya tetapi pembuat karya," tandasnya. (*)