Mahasiswa Unnes Semarang Tewas
Jaringan GUSDURian Desak Polda Jateng Ungkap Fakta Kematian Iko Juliant Secara Transparan
Polda Jateng diminta agar terbuka atas kasus kematian Iko Juliant Junior (19) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ketua Satgas Advokasi Prahara Agustus Jaringan GUSDURian, Beka Ulung Hapsara mengingatkan Polda Jateng agar terbuka atas kasus kematian Iko Juliant Junior (19) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Beka meminta polisi agar mengungkap kasus kematian Iko secara menyeluruh jangan sepotong-sepotong pada kasus kecelakaannya saja.
Menurutnya, kasus ini harus dibuka secara adil dan transparan.
Baca juga: Daftar Temuan Baru Kasus Tewasnya Iko Juliant Saat Demo di Polda, Lebam di Mata, Perut, Bibir
Peringatan dari Beka ini tidak lepas dari rekam jejak Polda Jateng dalam hal ini Polrestabes Semarang yang sebelumnya juga terbukti merekayasa kasus kematian Gamma Rizkynata Oktavandi pelajar SMK Semarang yang tewas ditembak polisi.
"Artinya ini bisa jadi ada keterlibatan aparat atau bisa jadi tidak ada. Pada titik itulah investigasi yang transparan, independen menjadi penting," ungkapnya kepada Tribun, di Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu (10/9/2025).
Ia menyebut, kematian Iko Juliant Junior juga tidak bisa dilepaskan dari kejadian demonstrasi besar-besaran yang terjadi di penghujung Agustus 2025.
Ia menyebut, Iko adalah satu dari 10 korban yang dilaporkan meninggal saat peristiwa demonstrasi.
"Kami sudah bertemu dengan keluarga Iko. Dari pertemuan itu, kami mendapatkan sejumlah informasi yang sangat berharga yang menjadi bahan materi bagi kami untuk melakukan langkah-langkah mencari kebenaran penyebab Iko meninggal dunia," kata Beka.
Mantan anggota Komnas HAM itu menilai, kematian Iko tidak bisa dilepaskan dari konteks kejadian secara nasional yakni ada beberapa peristiwa kematian ketika adanya demonstrasi di berbagai daerah seperti Affan Kurniawan di Jakarta dan Rheza Sendy Pratama di Yogyakarta.
Pihaknya ingin mengungkap fakta sebenarnya dari kematian para korban tersebut sebagai pembelajaran bagi aparat.
"Supaya ini menjadi pembelajaran serius bagi perbaikan dalam menghadapi tuntutan demonstrasi yang dilakukan oleh aparat keamanan," ungkap Beka.
Langkah awal yang dilakukan oleh tim GUSDURian untuk menguak penyebab kematian Iko adalah bekerja sama dengan Tim Kuasa Hukum dari Keluarga Iko. "Kami berkomitmen membantu tim hukum keluarga Iko dengan menyediakan bahan-bahan advokasi yang membantu pengungkapan kasus kematian ini," terang Beka.
Pihaknya juga akan turut mengawasi lembaga negara independen yang ikut turun mengawasi kasus ini meliputi Komnas HAM, Ombudsman, dan LPSK.
"Kami ikut mengawal supaya lembaga negara independen tersebut benar-benar independen untuk menyimpulkan apa saja penyebab kematian dari Iko," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengaku, telah menangani kasus kecelakaan Iko sudah prosedural dengan melibatkan berbagai pihak seperti Satlantas, Labfor dan Bidpropam.
Baca juga: Alissa Wahid Temui Ibunda Iko Juliant di Semarang: Ada Indikasi Bukan Karena Kecelakaan
"Jadi sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)," katanya, Rabu (10/9/2025) malam.
Ia pun mempersilahkan pihak-pihak lain untuk ikut mengawasi jalanya penanganan kasus tersebut. "Silahkan saja, dipantau," terangnya.
Ketika disinggung penyebab lain kematian Iko, Artanto kembali menegaskannya, langkah yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur.
"Itu murni kecelakaan," tandasnya. (Iwn)
Alissa Wahid Temui Ibunda Iko Juliant di Semarang: Ada Indikasi Bukan Karena Kecelakaan |
![]() |
---|
Yakin Kematian Iko Juliant Murni Kecelakaan, Polda Jateng Enggan Telusuri Lebih Jauh Dugaan Lain |
![]() |
---|
Polisi Ngaku Kantongi CCTV Kecelakaan Iko Juliant Mahasiswa Unnes, Kapan Akan Dibuka ke Publik? |
![]() |
---|
Jawaban Polisi Soal Teror Pria Berbadan Tegap Diduga Intelejen Intimidasi Saksi Dalam Kasus Iko |
![]() |
---|
"Mereka Memotret dan Merekam" Cerita Julio Harianja Dibuntuti Saat Melakukan Investigasi Iko Juliant |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.