Berita Kendal
Ketua TP PKK Kendal Chacha Gencarkan Gerakan Gemar Makan Ikan Cegah Stunting
Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kendal kembali menggencarkan upaya pencegahan kasus stunting.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kendal kembali menggencarkan upaya pencegahan kasus stunting.
Di antaranya dengan upaya membuat kolam ikan agar kegemaran makan ikan bagi anak meningkat.
Ketua TP PKK Kendal, Chacha Frederica mengatakan, permasalahan stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi saja.
Katanya, banyak pula anak-anak dari kalangan keluarga mampu juga mengalami permasalahan stunting akibat pola asuh yang salah.
Dia berharap ada upaya merubah pola pikir masyarakat dalam mengasuh anak-anak lebih baik lagi.
Dengan cara, memperhatikan asupan gizi ibu hamil dan anak-anak selama masa pertumbuhan.
"Kami tekankan sosialisasi pencegahan stunting agar bisa menyeluruh dan harus benar-benar bisa dipahami oleh masyarakat. Bersama harus bisa menyosialisasikan ke masyarakat, terutama Ibu-ibu hamil secara door to door," terangnya dalam kegiatan Rembuk Stunting di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu (27/10/2021).
Chacha tidak ingin, sosialisasi hanya menyentuh wajah masyarakat saja.
Tetapi harus bisa menyasar target dengan lebih dekat dan mendalam.
"Saat melakukan sosialisasi pun, harus bisa menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jangan pake bahasa yang tinggi-tinggi," tegasnya.
Istri bupati Kendal ini memberikan perhatian khusus kepada Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo yang mencatatkan kasus stunting tertinggi se Kabupaten Kendal.
Dia berharap, ada upaya konkrit pemerintah desa dalam menekan angka stunting.
Di antaranya membuat tambak ikan untuk mencukupi kebutuhan ikan bagi anak-anak.
Pembuatan tambak ikan ini bakal diperluas untuk meningkatkan gerakan gemar makan ikan cegah stunting.
"Salah satu makanan yang dapat mencegah stunting adalah dengan mengkonsumsi ikan. Ini perlu pendampingan dari pemerintah kepada keluarga yang ada di Kendal," terangnya.
Data terkini dari Dinas Kesehatan Kendal, angka kasus stunting di Kabupaten Kendal mencapai 5.017 kasus.
Jumlah ini menjadi perhatian pemerintah setempat dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, permasalahan stunting menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini.
Hal itu dimaksudkan dalam rangka mendorong pengembangan SDM di Kabupaten Kendal untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
"SDM Kendal harus dijaga dan diperhatikan, sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi (dalam kemajuan daerah, red) dan tidak hanya jadi penonton di daerahnya," ujarnya.
Kata Dico, jika stunting tidak dicegah, akan berdampak besar terhadap penciptaan SDM di Kabupaten Kendal.
Perlu upaya langsung dengan cara menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan semua pihak terkait untuk menyosialisasikan dan mendampingi keluarga.
"Sementara ini belum ada perhatian lebih terhadap stunting di Kendal. BKKBN sendiri kan sudah memfasilitasi untuk pencegahan stunting, sekarang saatnya tugas bersama untuk menyosialisasikan soal stunting," terang Dico.
Dengan penandatanganan komitmen percepatan pencegahan stunting terintegrasi di Kabupaten Kendal, Dico menegaskan, pencegahan stunting sudah menjadi tanggung jawab kita bersama agar bisa tertangani dengan cepat dan maksimal. (Sam)
Baca juga: Video Pertamina Targetkan Satu Desa Satu Pertashop
Baca juga: Mantan Kades Marah Cabuti Tiang Lampu Desa Guwo Pati: Kalah Pilkades, Kini Jadi Gelap Kalau Malam
Baca juga: Full Time Bhayangkara FC Menang 2-1 Lawan Borneo FC, Ini Rangkuman Pertandingan
Baca juga: Foto-foto Selebrasi Bonai Cetak Gol, Bhayangkara FC Unggul 2-1 Lawan Borneo FC