Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Terapi Kesehatan Minum Air Hujan Ala Warga Bandungan Klaten Sudah Sejak Nenek Moyang

Warga Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, ternyata sudah lama mengkonsumsi air hujan.

Editor: galih permadi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Warga Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, ternyata sudah lama mengkonsumsi air hujan. 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Warga Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, ternyata sudah lama mengkonsumsi air hujan.

Terlebih, di kawasan itu minim sumber air bersih sehingga harus memutar otak.

Salah satu warga setempat Sunarno (61) mengungkapkan, dirinya mengkonsumsi air hujan sudah puluhan tahun.

"Sudah sejak nenek moyang kami menggunakan air hujan, baik dikonsumsi maupun dipakai untuk yang lain," ucap Sunarno, kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).

Lanjut, Sunarno mengatakan dirinya dan warga sekitar mengandalkan air hujan dengan membangun bak penampungan air.

Hal ini dilakukan untuk tempat menampung air hujan dan menjadi persediaan air ketika kemarau tiba.

"Ketika kemarau tiba, dulu kami harus cari ke sumber air bersih, sejauh 4 km," ujar dia.

Sunarno menerangkan, sampai kini warga Bunderjarakan masih konsisten mengelola dan mengolah air hujan.

 Ia mengatakan dirinya mengambil air hujan tersebut menggunakan talang dan pipa di atap rumah untuk mengalirkan air hujan ke bak-bak penampungan.

"Musim hujan menjadi saat yang ditunggu agar bak penampungan air mereka kembali melimpah," aku dia.

Olah Air Hujan jadi Minuman

Tak banyak yang tahu, sekelompok warga desa di Klaten punya terapi air hujan untuk kesehatan.

Terapi itu adalah dengan minum air hujan yang sudah diolah lewat alat buatan mereka sendiri.

Yang menarik, terapi ini sudah mereka kenal sejak 8 tahun lalu.

Adalah warga Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, yang memperkenalkan terapi tersebut.

Warga di sana punya alat untuk mengolah air hujan.

Air hujan yang sudah diolah lewat alat itu, kemudian diminum.

Air hujan olahan ini, diyakini punya fungsi untuk 'membersihkan' tubuh.

Alat yang mengubah ion negatif ke positif pada air itu dinamakan Elektrolize.

Salah satu warga setempat, Sunarno (61), mengatakan, alat ini sudah ada sejak 8 tahun yang lalu.

"Ada seorang peneliti dan Pastor Romo Kirjito meneliti air hujan, dan menemukan kualitas dalam air tersebut,"

"Kemudian 2013, ia membuat alat yang menambah kualitas dari air tersebut," ucap Sunarno kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).

Sunarno mengatakan, alat itu berfungsi untuk mengubah air yang awalnya berisi ion negatif menjadi ion positif.

Kata Sunarno, alat tersebut pada dasarnya memanfaatkan aliran listrik.

"Perbedaan rasa antara air kemasan dengan ini sangat berbeda lebih sehat dan segar ini, dibanding air dalam kemasan," kata Sunarno.

Banyak warga desa meyakini, manfaat dari air tersebut untuk membersihkan kotoran di tubuh manusia.

Sunarno mengatakan, warga juga menjadi saksi soal manfaat dari air hujan olahan itu. 

Dia mengatakan, salah satu warga ada yang pernah menderita kencing batu.

Ia menjalani operasi sampai enam kali, namun semuanya gagal menyembuhkan.

Karena frustrasi, orang tersebut sempat mencoba bunuh diri sebanyak 3 kali.

"Setelah dia mengenal air ini dan minum secara rutin, sekarang kondisi tubuhnya prima, saat ini masih kerja macul setiap hari,”ujar Sunarno.

Meski demikian, Sunarno menegaskan, air ini bukanlah obat.

Fungsi air olahan ini, hanya menjadi pembersih.

Artinya, harus dikonsumsi secara rutin. 

Warga Luar Berdatangan

Sunarno mengatakan khasiat dari air tersebut terdengar hingga warga luar kampung.

Orang mulai berdatangan, ikut belajar cara mengolah air hujan.

Bahkan, banyak yang ingin membeli alat tersebut.

Namun, Sunarno menegaskan warga tak menjual-belikan alat itu.

Hanya saja, warga ikhlas memberikan ilmu tersebut secara cuma-cuma sesuai kebutuhan.

“Banyak yang mau membeli air ini tetapi kami jelaskan bahwa kami tidak menjual air itu,"

"Air itu sebenarnya melimpah, dan jangan sampai air dijual. Kalau masyarakat mau, kami bisa bantu secara ilmu,” kata Sunarno. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sejarah Warga Bandungan Klaten Minum Air Hujan : Ternyata Sejak Nenek Moyang, Bisa Sembuhkan Sakit, 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved