Ganjar Pranowo
Ingat Ganjar Pranowo Marah-marah Sidak Jembatan Timbang? Jawa Tengah Kini Tidak Ada Pungli
Masih ingat ketika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo marah besar kepada staf di jembatan timbang Subah Kabupaten Batang tahun 2014 silam?
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Masih ingat ketika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo marah besar kepada staf di jembatan timbang Subah Kabupaten Batang tahun 2014 silam?
Kemarahan Ganjar saat sidak jembatan timbang ketika itu hingga viral di tingkat nasional.
Dan membuat para pelaku pungli di jembatan timbang tiarap.
Dan kemarahan itu membuahkan hasil positif.
Yaitu, kini, jembatan timbang di Jawa Tengah jauh lebih tertib.
Tak ada lagi aksi oknum melakukan pungli.
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Kenakan Pakaian Adat Aceh Ikuti Upacara Sumpah Pemuda Bareng Mahasiswa
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo jadi Peserta Upacara Sumpah Pemuda di Asrama Mahasiswa Aceh
Baca juga: Dukung Game Lokapala, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Karakternya Ada Dalam Sejarah Indonesia
Baca juga: Ganjar Pranowo Dukung Presiden Minta Harga PCR Turun: Perlu Ada Tim Biar Tidak Terjadi Fitnah


Kasi Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah X Jawa Tengah- DIY, Joko Umboro mengatakan, pihaknya menilai aksi Gubernur Ganjar di Jembatan Timbang Subah Batang, menjadi pengalaman sekaligus momentum terhadap pengawasan pelaksanaan tugas di jembatan timbang.
"Pengalaman kejadian pada waktu pak Gubernur Ganjar Pranowo di Subah pada waktu itu memberikan syok terapi, bisa dikatakan itu momentum terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam pengawasan," kata Joko mengenang momen aksi Ganjar, ditemui di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, Senin (25/10/2021).
Tanpa pungli
Di beberapa sudut jembatan timbang, BPTD telah memasang spanduk bernada larangan tidak melakukan pungli.
Hal itu sekaligus mengingatkan petugas, maupun penggguna kendaraan beban, agar tidak melakukan pungli.
Seperti yang tampak di Jembatan Timbang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Harapannya, petugas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor operasional (UPPKB) di wilayah tugasnya menanggalkan praktik pungli.
Sebab perilaku tersebut sama saja mengorbankan integritas sendiri, baik bagi masing-masing pribadi maupun instansi.
"Itu mencari keuntungan sedikit tapi menggadaikan marwah nama baik, pribadi dan institusi. Itu dapat ditinggalkan," kata Joko.