Berita Video
Video Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Karangduwur Swadaya Perbaiki Jalan Pemerintah
Ada pemandangan beda di jalan ruas Karangbolong-Ayah yang masuk wilayah Gombong Selatan Kebumen. Menggunakan truk bermuatan material, sejumlah warga
Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Berikut ini video jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga Karangduwur swadaya perbaiki jalan pemerintah.
Ada pemandangan beda di jalan ruas Karangbolong-Ayah yang masuk wilayah Gombong Selatan Kebumen.
Menggunakan truk bermuatan material, sejumlah warga menambal titik-titik jalan berlubang.
Mereka bukan pekerja rekanan atau dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), melainkan warga dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sengkuyung Makmur Desa Karangduwur Kecamatan Ayah.
Kondisi jalan yang memprihatinkan membuat mereka terpanggil untuk memperbaiki secara swadaya.
Kondisi jalan rusak parah hingga banyak titik jalan yang berlubang. Kondisi ini membahayakan pengendara.
Kecelakaan sering terjadi di ruas jalan itu yang dipicu buruknya kondisi jalan.
Dua minggu lalu, peristiwa kecelakaan kembali terjadi di jalan itu. Sebuah mobil pengangkut ikan dari TPI Pasir terbalik di jalan itu.
Kondisi jalan yang rusak diduga memicu kecelakaan itu. Sebelumnya, pengendara sepeda motor juga mengalami kecelakaan hingga tewas di jalan itu.
Rangkaian kejadian kecelakaan di jalan itu membuat warga prihatin. Terlebih di musim penghujan, jalan yang berlubang sering tak kelihatan karena tertutup genangan.
"Kecelakaan sudah sering, " kata Sukamsi, pengguna jalan sekaligus warga Desa Karangduwur Kecamatan Ayah, Kebumen, Sabtu (30/10/2021).
Pihaknya sudah melaporkan kondisi jalan itu kepada pihak terkait agar diperbaiki. Tetapi sampai saat ini pemerintah belum turun tangan.
Bukannya langsung ditangani, warga justru mendapat jawaban bahwa jalan itu milik provinsi non status. Jawaban itu tentu membuat warga bingung.
Warga tak mau tahu soal status jalan itu, apakah jalan kabupaten, provinsi atau nasional.
Apapun statusnya, kondisi jalan yang hancur mestinya segera ditangani oleh pemegang uang rakyat.
"Tidak tahu mengapa ada istilah jalan non status, " katanya.
Aksi warga swadaya menambal jalan itu tentu bukan untuk mendapatkan apresiasi.
Itu adalah bentuk keputusasaan warga karena jalan yang hancur tak kunjung diperbaiki.
Padahal jalan itu merupakan akses penting bagi warga di beberapa kecamatan, bahkan penghubung antar kabupaten dari Cilacap menuju Yogyakarta. Jalan itu sekaligus akses menuju sejumlah destinasi wisata pantai selatan.(*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :