Berita Video
Video Ratusan Mahasiswa UNS Gelar Aksi Solidaritas Gilang Tuntut Menwa Dibubarkan
Teriakkan bubarkan Resimen Mahasiswa (Menwa) menggema saat ratusan mahasiswa UNS gelar aksi di depan Gedung Rektorat, Senin (1/11/2021).
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Berikut ini video Ratusan Mahasiswa UNS Gelar Aksi Solidaritas Gilang Tuntut Menwa Dibubarkan
Teriakkan bubarkan Resimen Mahasiswa (Menwa) menggema saat ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar aksi di depan Gedung Rektorat, Senin (1/11/2021).
Mahasiswa yang sebagian besar memakai baju hitam itu mendesak kampus agar membuka kasus kematian Gilang Endi Saputra secara terbuka, tanpa ditutup-tutupi.
Mereka juga membawa beberapa membawa poster bertuliskan kalimat sarkas yang ditujukan kepada Menwa.
Satu di antara poster besar bertuliskan: who's the next? Dalam poster itu bergambar tengkorak membawa senapan laras panjang memakai helm bertuliskan angka 905.
Masih di poster yang sama, bawah gambar tersebut itu bertuliskan Jagal Ambil Nyawa, yang merupakan plesetan dari Jagal Abilawa, nama korps Menwa.
Selain itu, ada poster yang bertuliskan: Mereka Membunuh Gilang. Tulisan lain yaitu: Yen Gagal Dadi Idamane Yo Rasah Sok Keras.
Ada pula, gambar kartun kepala buaya dengan hidung menyerupai babi.
Di tengah guyuran gerimis itu, mereka juga memekikkan: Satu orang kawan kami sudah dibunuh, satu orang kawan kami sudah dibunuh. Lawan, lawan, lawan!
Ada pula yel-yel yang ditunjukkan kepada Menwa: jari kelilingking, jari manis, jari tengah for Menwa. Jari jempol, jari telunjuk, jari tengah for Menwa.
Mereka tak puas kalau Menwa hanya dibekukan. Kalau hanya dibekukan, nanti Menwa akan hidup lagi dan dikhawatirkan akan ada Gilang-Gilang selanjutnya.
Para mahasiswa itu aksi dengan membawa tiga tuntutan kepada pihak kampus.
Pantuan Tribun Jateng, ratusan mahasiswa itu bergerak melakukanbl jalan kaki dari Gedung SPMB UNS menuju Rektorat.
Tiga tuntutan itu langsung disampaikan oleh Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad di depan para Tim Evaluasi UNS Kasus Meninggal Gilang Endi Saputra.
Tuntutan pertama, Rektorat UNS bersikap tegas dan transparan segala bentuk tidak pidana dan informasi terkait kasus GE serta memberikan keadilan untuk korban dan keluarga.
Kedua, Rektorat UNS dan Menwa bertanggung jawab atas meninggalnya GE.
Ketiga, Rektorat UNS meninjau ulang relevansi dan akan membubarkan Menwa UNS jika terbukti melanggar peraturan Rektor nomor 26 tahun 2020.
Setelah menyuarakan tiga tuntutan itu, langsung ditanggapi oleh Pihak Rektorat UNS, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus.
Prof. Ahmad Yunus mengatakan saat ini pihak UNS masih menunggu hasil penyidikan pihak kepolisian untuk memutuskan tidak lanjut pembubaran Menwa UNS.
"Pertama kami tidak menerima kekerasan dalam bentuk apapun. Kedua kita masih menunggu hasil penyidikajbterhadap kasus ini. Ketiga saat ini kami belum menerima hasil autopsi dari pihak kepolisian," ungkap Prof Yunus.
Prof Yunus menambahkan, saat ini Tim Evaluasi UNS masih bekerja untuk melakukan analisis data yang meraka kumpulan dan dapatkan data.
"Data-data masih kami kumpulkan dan Tim Evaluasi masih berkerja," ujarnya.
Sementara itu, dalam orasinya Aliansi Mahasiswa UNS tidak terima akan alasan pihak rektorat karena dinilai tidak transparan dalam penanganan kasus ini.
Hal itu karena adanya kasus yang sama yang diungkap Alumni UNS tahun 2013, kasus serupa juga pernah terjadi dan tidak dilakukan penegakkan hukum.
Sementara itu, Ketua Tim Evaluasi UNS Dr Sunny Ummul Firdaus, mengatakan belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait informasi tersebut.
Untuk itu, Dr Sunny meminta kepada Aliansi Mahasiswa UNS untuk membantu mengumpulkan data untuk keadilan kasus ini.
"Kami harap bisa dibantu untuk bertemu, sehingga kami bisa mendapatkan data yang konfehensi terhadap kasus ini, karena kami tidak bekerja berdasarkan isu dan fakta," tandasnya. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :