Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Subang

Cerita Saksi Kunci Pembunuhan Subang yang Kuras Bak Mandi Berbau Anyir Seperti Becampur Darah

Saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kembali dimintai keterangannya oleh polisi untuk kesekian kalinya.

Editor: rival al manaf
Kolase Kompas/tangkapan layar
Ramdanu alias Danu dan rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terungkap, sosok yang memerintahkan Danu membersihkan kamar mandi di TKP bukan Yosef. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kembali dimintai keterangannya oleh polisi untuk kesekian kalinya.

Saksi kunci tersebut adalah Danu (21), keponakan dari korban Tuti (55). 

Saat diperiksa polisi, Danu didampingi oleh kuasa hukumnya, Achmad Taufan.

Polisi mencecar Danu dengan 16-17 pertanyaan yang berhubungan dengan pembunuhan anak dan ibu di Subang, khususnya soal keberadaan Danu yang sempat membersihkan bak mandi pasca kejadian pembunuhan itu.

Baca juga: 19 Daerah di Jateng Nol Kasus Covid-19, Ganjar: Jangan Merasa Bebas, Prokes Tetap Ketat

Baca juga: Penumpang Pesawat Kini Tak Wajib Tes PCR, Cukup Antigen

Baca juga: Prediksi Liga Champions Dynamo Kyiv vs Barcelona, Ingin Ikuti Juventus Cari Ajang Pelarian

Kuasa Hukum Danu, Achmad Taufan, membeberkan cerita mengenai hal tersebut.

Ia mengungkapkan, awalnya Danu diminta Yoris (anak korban Tuti, kakak korban Amalia) untuk bersiap di dekat sekitar rumah tempat kejadian perkara pembunuhan Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu, untuk menjaga rumah tersebut.

Danu datang di sekitar lokasi pascakejadian terungkapnya pembunuhan, tepatnya sekitar tanggal 19 Agustus 2021.

"Danu pagi diminta sama keluarganya dalam hal ini Yoris dan itu diakui semua keluarga, bahwa Danu diminta untuk standby di dekat TKP, tujuannya untuk menjaga rumah, jangan ada yang masuk dan lain-lain," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Danu kemudian menunggu di salah satu sekolah SMA di dekat rumah korban, dan memantau kondisi rumah tersebut seperti yang diperintahkan Yoris.

Dikira polisi, Danu "manut" diminta buka pintu rumah dan kuras bak mandi.

Namun tak lama, Danu melihat ada orang yang terlihat masuk ke rumah korban.

"Dia (Danu) nunggu di SMA dan disitu ada saksi-saksi yang melihat Danu ada di situ.

Ketika ada oknum yang masuk ke dalam, Danu langsung ke TKP dan foto, dan laporkan ke Yoris," kata Taufan.

Saat itu, kata Taufan, kliennya itu mengira bahwa orang tersebut adalah polisi, ia bahkan menuruti permintaan orang tersebut untuk mendampinginya membukakan pintu hingga menguras bak mandi.

"Danu tanya, setelah itu malah dia (oknum) malah minta didampingi Danu buka pintu setelah itu pas di dalam Danu diminta kuras bak kamar mandi," kata Taufan.  

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved