Berita Semarang
Limbah Kulit Buah Jadi Pengharum Ruangan, Ecos Air Karya Mahasiswa Upgris
Mahasiswa UPGRIS memanfaatkan limbah kulit buah menjadi produk pengharum ruangan ramah lingkungan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Mahasiswa UPGRIS memanfaatkan limbah kulit buah menjadi produk pengharum ruangan ramah lingkungan.
Mereka menamakan inovasi ini Ecos Air.
Mahasiswa UPGRIS tersebut yakni Eka Nurafina, Alifia Hasna, Azzah Fillah, Handini, dan Sekar Dian Pawestri.
Mereka merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UPGRIS.
Ketua tim mahasiswa, Eka Nurafina menuturkan, PKM-K memiliki tujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menghasilkan komoditas unik.
Serta merintis kewirausahaan yang berorientasi pada profit.
"Namun, inovasi kami lebih mengutamakan keunikan dan kemanfaatan komoditas usaha sehingga ada muatan intelektual serta lingkungan, daripada profit," kata Eka melalui pesan tertulis, Selasa (2/11/2021).
Ia menjelaskan, produk Ecos Air merupakan air freshener yang diciptakan dengan inovasi desain kemasan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pemasaran produk ini dilakukan secara daring melalui beberapa aplikasi antara lain WhatsApp, Instagram, Shopee, dan Facebook.
"Jika pandemi sudah berakhir pemasaran produk ecos air akan diperluas agar dapat dikenal oleh masyarakat luas," tutur Eka.
Menurutnya, ada beberapa keunggulan Ecos Air. Antara lain dibuat dengan mengacu pada metode ilmiah serta dasar penelitian. Selain itu, bahan sudah teruji di laboratorium kesehatan.
Kedua, Ecos Air mudah diproduksi karena bahan-bahan yang diperlukan mudah diperoleh, tidak berbahaya, dan tentunya ramah lingkungan.
"Ketiga, ukuran produk Ecos Air tidak terlalu besar sehingga praktis.," ujarnya.
Sementara, dosen pembimbing para mahasiswa, Maria Ulfa menambahkan bahwa berdasarkan penelitian, bahan Ecos Air sudah teruji.
"Ecos air telah menyempurnakan produk menjadi produk essential oil berbasis eco enzyme yang terbaik. Dengan berbagai aroma seperti lavender, green tea, chocolate, vanilla, orange, peppermint dan coffee," jelasnya.
Eco enzyme bisa diartikan merupakan olahan limbah yang difermentasi. Cara ini bisa mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna, bahannya bisa limbah buah dan sayuran.(mam)