Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Petani di Lamongan Resah Pohon Pisang Dirusak Bocah-bocah Demam Salam dari Binjai

Warga Lamongan terutama yang menanam pohon pisang resah karena tanamannya tumbang dipukuli bocah-bocah.

Editor: rival al manaf
(tangkapan layar)
Beberapa pohon pisang milik warga yang tumbang di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, usai dirusak sekumpulan bocah yang tengah demam 'salam dari Binjai.' 

TRIBUNJATENG.COM, LAMONGAN - Warga Lamongan terutama yang menanam pohon pisang resah karena tanamannya tumbang dipukuli bocah-bocah.

Para remaja pria di daerah sana sedang mengikuti tren salam dari binjai yang viral di media sosial.

Rubuhnya puluhan pohon pisang itu terjadi di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Akibatnya Kepala Desa Surabayan Sunarto memanggil sembilan bocah beserta orangtua mereka pada Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Seorang Wanita Tewas di Toilet Aparteman, Polisi Temukan Obat-obatan

Baca juga: Apa Itu Salam dari Binjai? Ini Sosok yang Membuatnya Viral

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik Rp 6.000, Ini Daftar Lengkapnya

Pemanggilan dilakukan setelah para bocah itu melakukan aksi nekat merusak pohon pisang warga karena menirukan aksi 'Salam dari Binjai' yang sedang populer.

"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (aksi merusak pohon pisang), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya," ucap Sunarto.

Peristiwa itu bermula dari video yang beredar di media sosial.

Akun @nandakesuma.ps dan @beritalamongan mengunggah video berdurasi 39 detik.

Dalam video tersebut tampak bocag-bocah merusak pohon pisang warga di area persawahan dengan gembira.

Menurut Sunarto, aksi bocah-bocah itu menirukan Paris Pernandes yang populer dengan kalimat 'Salam dari Binjai'.

Biasanya Paris menyebutkan salam itu sembari meninju pohon pisang.

"Ketika kami tanya mereka rata-rata menjawab latihan silat-silatan dengan nada polos," tutur dia.

Selesai dalam mediasi Warga pemilik pohon pisang tersebut kaget mengetahui sejumlah pohon pisangnya rusak.

Warga kemudian melaporkan ke Sunarto dan perangkat desa setempat.

Sembilan anak yang terlibat perusakan lalu dipanggil ke balai desa didampingi orangtua masing-masing untuk proses mediasi.

Baca juga: Pahang FA Tak Bayar Bea Cukai Pemain Asing, Saddil Ramdani Tak Bisa Pulang ke Indonesia

Baca juga: Lamaran Young Joon Ditolak Sekretaris Kim Sinopsis Drakor Whats Wrong with Secretary Kim Episode 2

Baca juga: Bocah Laki-Laki Dicabuli Remaja 17 Tahun, Sebelumnya Diajak Nonton Tari India

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved