Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Sesepuh Adat Dieng Banjarnegara Ungkap Perihal Anak Gembel, Ada yang Dari Jogja Ikut Ruwatan

Dieng Culture Festival (DCF) akhirnya terlaksana di tengah Pandemi Covid 19. Wisatawan bisa menyaksikan festival itu secara virtual.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Prosesi pencukuran rambut gembel di komplek rumah budaya Dieng, Selasa (2/11/2021) 

"Izin punden-punden yang sudah mendahului, " kata Mujiono, sesepuh adat Dieng, Selasa (2/11/2021) 

Noor Asyifa (3),  bocah gembel asal Bantul, Yogyakarta tampak sedikit tegang saat sesepuh adat Dieng memangkas rambut gembelnya.

Helai demi helai rambut gimbalnya terkurangi. 

Permintaan Asyifa tak muluk-muluk.

Ia hanya meminta jajan yang mudah saja dipenuhi di hari pentingnya itu. 

Alwi Fahad (7) pun mendapat giliran gembelnya dicukur.

Ia tampak lebih tenang saat gembelnya dicukur.

Wajar anak itu tenang saja dicukur karena sejumlah permintaannya terpenuhi. 

Ia meminta dicukur di Dieng, lalu sepeda motor Trail dan tari Rewo-rewo.  

Menurut ibu Alwi, dari awal permintaan anaknya tidak berubah.

Awalnya anak itu takut melihat penari Rewo-rewo dengan penampilan yang seram. 

Ia hanya berani menonton lewat HP atraksi kesenian itu.

Tapi kini ia berkesempatan berfoto langsung dengan penari Rewo-rewo di Dieng. 

"Lama-lama berani dia berani, " katanya.

Baca juga: Mahasiswa UMP Purwokerto Ciptakan Sabun Cuci Tangan Anti Bakteri dari Pelepah Pisang

Baca juga: Hotlime Public Service: Stasiun Mana Saja yang Membuka Layanan Tes Antigen

Sesepuh Adat Dieng Mujiono mengatakan, fenomena anak berambut gembel sejatinya sudah ada sejak zaman nenek moyang. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved