Persekat Tegal
Kecewa Kepemimpinan Wasit Hulman Simangunsong, Manajemen Persekat Tegal Kirim Surat Protes ke PSSI
Pertandingan pembuka putaran kedua grup B Liga 2 2021 ini, menimbulkan kekecewaan terutama bagi tim Persekat Tegal
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Partai perdana putaran kedua grup B Liga 2 2021 yang berlangsung pada Senin (1/11/2021), antara Persekat Tegal melawan Badak Lampung FC berakhir dengan skor imbang 1-1.
Pertandingan berlangsung cukup sengit, bahkan tim Persekat harus rela kehilangan salah satu pemain terbaiknya yaitu Monieaga di menit akhir jelang babak kedua usai karena diganjar kartu merah oleh wasit.
Pertandingan pembuka putaran kedua grup B Liga 2 2021 ini, menimbulkan kekecewaan terutama bagi tim Persekat Tegal.
Persekat kecewa dengan wasit Hulman Simangunsong yang memimpin pertandingan antara Persekat Tegal melawan Badak Lampung FC
Bentuk rasa kekecewaan tersebut, manajemen Persekat resmi melayangkan surat protes atau komplain yang ditujukan kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan komite wasit.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar pengajuan surat protes ke PSSI, Manajer tim Persekat Ersal Aburizal, membenarkan hal tersebut dan membeberkan beberapa poin yang membuat pihaknya cukup kecewa dengan wasit Hulman Simangunsong.
Dijelaskan, pada saat memimpin pertandingan antara Persekat Tegal melawan Badak Lampung FC, wasit beberapa kali mengeluarkan keputusan yang tidak wajar dan patut untuk dicurigai.
"Betul, kami sudah melayangkan surat protes secara resmi ke PSSI terkait wasit yang menurut kami kurang profesional. Karena beberapa keputusan wasit merugikan Persekat, ada dua poin yang kami sampaikan yaitu hukuman penalti yang seharusnya tidak ada, karena tidak ada dorongan, kedua wasit terlalu banyak memberikan pelanggaran kartu kepada pemain kami. Total kami dapat lima kartu kuning dan satu kartu merah," papar Ersal, pada Tribunjateng.com, Rabu (3/11/2021).
Tidak hanya itu, ada satu poin lagi yang membuat manajemen Persekat Tegal semakin kecewa, hal ini dipicu atas perlakuan wasit Hulman Simangunsong terhadap Manajer Persekat yaitu Ersal.
Wasit Hulman, melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya dikeluarkan oleh seorang wasit yang menyebabkan manajer Persekat (Ersal) tersinggung atas perkataan tersebut.
Atas beberapa kejadian kurang menyenangkan tersebut, manajemen Persekat Tegal menuntut agar wasit dievaluasi dan diberi sanksi untuk tidak dapat memimpin pertandingan sekelas Liga 2 karena telah mencederai asas fair play.
"Wasit memberikan kata-kata yang tidak pantas kepada saya. Jadi saat pertandingan selesai, wasit keluar dari lapangan dan saya memang melihat ke arah wasit, dan yang bersangkutan langsung berucap "mata mu" ke saya. Jujur hal ini membuat kami kecewa, karena pada kompetisi ini ingin menunjukkan kualitas, dan bersama Badak Lampung FC kemarin kami main cukup enak, tapi malah diciderai oleh wasit," ungkapnya.
Ersal pun menyampaikan, bahwa wasit Hulman Simangunsong ini sebelumnya memang memiliki catatan atau historis yang kurang baik.
Latar belakang inilah yang dipertanyakan oleh manajemen Persekat Tegal, mengapa PSSI tidak mempertimbangkan riwayat seseorang untuk memutuskan bisa (layak) bertugas atau tidak.
Apalagi disini bertugas sebagai wasit yang bisa dibilang sebagai hakim di pertandingan.
"Kami melayangkan surat protes pada hari itu juga atau empat jam setelah pertandingan. Dari komisioner sudah ada yang menghubungi saya dan sudah masuk, sudah diupload, ya kami tinggal menunggu keputusan nantinya seperti apa," pungkasnya. (dta)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :