Berita Video
Video Udinus Raih Hibah Matching Fund Kedaireka Senilai Rp 8 M
Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus Semarang berhasil meraih hibah sebesar Rp 8 miliar.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video Udinus raih hibah Matching Fund Kedaireka senilai Rp 8 M.
Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang berhasil meraih hibah sebesar Rp 8 miliar untuk program peningkatan dunia usaha dan dunia indistri melalui program matching fund Kedaireka.
Kedaireka merupakan program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), akronim dari Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta.
Reka cipta merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi terhadap sebuah karya, agar kebermanfaatannya dapat dirasakan semua elemen secara efisien dan efektif.
Kedaireka adalah untuk meningkatkan kolaborasi perguruan tinggi dan industri serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
"Dalam kedaireka ini kami menggandeng Nvidia untuk melakukan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Yang mana membutuhkan superkomputer untuk melakukan komputasi. Selian itu juga untuk melakukan deep learning AI yang cukup besar," kata Ketua Centre of Excellent (COE) Udinus, Prof Zainal Arifin Hasibuan, dalam pesan tertulis, Senin (11/10/2021).
Kolaborasi dunia usaha dan industri bersama dengan universitas pada program ini fokus dalam bidang AI.
Prof Ucok, sapaan Zainal Arifin menjelaskan pihaknya telah mengajukan proposal kepada Kemendikbudristek dengan mengembangkan tema seputar AI.
Setelah itu, Udinus mampu mendapatkan hibah untuk pembelian super komputer dari Nvidia. Serta konten pembelajaran lain dari industri internasional yang akan akan diintegrasikan ke dalam proses mengajar di lingkungan Udinus.
Ia menjelaskan bahwa nantinya akan ada banyak kontribusi yang diberikan Udinus bagi Indonesia melalui program ini.
Antara lain untuk memberikan wawasan seputar pengolahan data yang besar, serta pengenalan pola-pola data yang semua berguna untuk berbagai macam usaha hingga dunia industri.
Karena segala aktivitas saat ini tidak terlepas dari teknologi.
"Secara umum kontribusi akan kami fokuskan pada era industri 4.0, dimana semua aktivitas tidak terlepas dari teknologi. Kami juga berharap nantinya civitas akademika Udinus dapat memanfaatkan superkomputer ini untuk menyelesaikan permasalahan AI," imbuhnya.
Sementara, Dekan FIK Udinus, Dr Guruh Fajar Shidik menjelaskan mengenai perkembangan Kedaireka yang telah dijalankan Udinus.
Sejauh ini program sudah berjalan dan akan diteruskan hingga tahun depan.