Program PINTAR
Tanoto Dukung Penyiapan Calon Guru Berbudaya Perbaikan Kualitas Berkelanjutan
Mahasiswa calon guru harus dibekali budaya melakukan perbaikan kualitas secara berkelanjutan atau continuous quality improvement (CQI).
Kecenderungan orang yang punya growth mindset bisa dilihat dengan berbagai indikator.
Menurut Prof Syawal Gultom, Ketua Pelaksana Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG) Kemdikbudristek, setidaknya ada tiga hal utama yang harus dilakukan mahasiswa pasca PPG setelah menjadi guru, agar memiliki growth mindset yang baik.
Pertama, guru harus terus menerus memperbarui materi pembelajaran.
Kedua, guru harus terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam merancang pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Ketiga, guru harus terus memperbaiki praktik pembelajaran.
“Growth mindset kata kuncinya. Bila tiga hal tersebut terus dikembangkan, maka dia akan jadi guru profesional di Indonesia,” tegas Prof. Syawal.
Growth mindset juga dipengaruhi oleh lingkungan pendukung. Jika lingkungan pendukung memberi peluang, maka akan ada kesempatan guru untuk terus bertumbuh.
“Oleh karena itu penting sekali proses pembinaan pasca PPG, karena itu justru yang menentukan kualitas guru kita di masa depan,” tambah Prof. Syawal.
Hal itu diamini oleh Prof. Hasanah Aan yang menghimbau bahwa guru yang hebat itu bukan guru bintang belajar, melainkan guru pembelajar untuk masa depan.
“Bagaimana cara menciptakannya? Tentu saja dengan terus mendekatkan LPTK dan sekolah mitra untuk terus berkolaborasi menguatkan PPG,” kata Prof Aan.
Penguasaan keterampilan yang sedang berkembang
Cara lain untuk terus menumbuhkan budaya perbaikan kualitas secara berkelanjutan juga bisa melalui program Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah.
Seperti diutarakan Prof. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, jika calon guru ingin membawa growth mindset tadi ke aksi nyata, mereka harus berani keluar dari kampus untuk belajar lebih banyak.
“Keterampilan guru juga harus terus diasah, bukan hanya soal penguasaan teknologi, tapi juga penguasaan hal-hal yang berkembang saat ini, misalnya pemahaman literasi finansial,” jelas Prof. Nizam.
Terkait dengan penyiapan calon guru melalui Program PPG Prajabatan, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan pentingnya budaya mutu yang harus menjadi falsasah dalam proses pendidikan calon guru.
“Melalui Program PPG, kita semua harus selalu meningkatkan kapasitas diri untuk selalu berada pada dinamika arah zaman sehingga kita ingin melahirkan calon guru yang selaras dengan dinamika zaman. Mahasiswa calon guru pun harus memiliki budaya mutu yang mengedepankan nilai adaptasi sebagai bagian dari proses perjalanan profesinya saat menjadi guru,” kata Ramdhani. (*)