Berita Semarang
3 Orang Mendadak Meninggal di Kota Semarang
Tiga hari terakhir dari 6 November sampai 8 November 2021, terdapat tiga kejadian orang meninggal mendadak di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga hari terakhir dari 6 November sampai 8 November 2021, terdapat tiga kejadian orang meninggal mendadak di Kota Semarang.
Satu korban adalah buruh pengantar es, dua korban lainnya merupakan sopir.
Korban pengantar es atas nama Pujiyanto (48) warga Gubug, Grobogan.
Meninggal dunia di Taman Erlangga, Pleburan, Semarang Selatan, Sabtu (6/11/2021) sekira pukul 10.15.
Korban tiba-tiba jatuh tergeletak saat hendak mengantarkan pesanan es batu kristal ke lapak es durian.
Ia meninggal dunia tepat di samping gerobak es durian.
"Saya kira korban jatuh kena ayan jadi sama pedagang lain dibiarin dulu 30 menit ternyata bablas meninggal," terang penjual es durian Maroh (35).
Sebelum meninggal dunia, korban tak mengeluhkan sakit apapun.
Hal itu ditegaskan oleh bos korban, Gatot (46).
"Iya korban ga ngeluh sakit. Selama lima tahun ikut kerja sama saya ya sehat terus ga pernah masuk rumah sakit," bebernya.
Kejadian kedua menimpa seorang sopir bernama Supriyanto (43) warga Tengaran, Kabupaten Semarang.
Ia meninggal dunia di gudang Bea Cukai, Bandarharjo, Semarang Utara, Sabtu (6/11/2021) sekira pukul 11.15 WIB.
Informasi yang terima Tribunjateng.com, korban hanya sebagai sopir jasa angkut truk, ia berada di gudang tersebut lantaran truknya diduga membawa rokok ilegal.
Sebelum meninggal korban hendak membawa muatan dari Semarang ke Blitar.
Pada saat itu korban duduk-duduk di area tersebut, para saksi melihat korban dalam posisi duduk dan saat itu korban merangkak karena kelihatan lemas.
"Kami dekati korban, hidungnya mengeluarkan darah," papar Saksi mata Indro Tyasmoro (51).
Para saksi lantas melaporkan kejadian itu ke tim medis pelabuhan dan Polsek Semarang Utara.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Pria bertato naga di punggung itu dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung.
Korban ketiga juga seorang sopir bernama Heru Mulyana (48) warga Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Ia meninggal selepas bekerja memuat muatan engsel pintu di perusahan pintu CV Harmoni Indah Karya, di Kawasan Industri Candi blok C, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (8/11/2021) sekira pukul 14.30.
"Iya korban meninggal dunia saat hendak membawa muatan dari pabrik tersebut," terang
Kapolsek Ngaliyan Kompol Umbar Wijaya saat dihubungi Tribunjateng.com.
Korban sebelum meninggal sempat membantu proses pemuatan engsel pintu ke truknya.
Ia bahkan sempat menutupi muatan yang hendak dibawa ke Malang itu dengan terpal.
Selepas membereskan pekerjaannya, korban mengeluhkan tidak enak badan kepada para saksi.
"Para saksi sempat menyuruh korban beristirahat dan mengeroki punggung korban," ujar Umbar.
Ia menyebut, bukannya membaik kondisi korban semakin parah.
Pihak perusahaan lantas memanggil ambulance hebat Kota Semarang namun korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Hasil pemeriksaan dokter tak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tuturnya.
Pihak perusahaan selanjutnya menghubungi keluarga korban kemudian menceritakan kejadian tersebut.
"Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah. Mayat korban lalu dibawa ke Tulungagung sore ini," tandas Kapolsek. (Iwn)