Mantan Pelatih RB Leipzig Ralf Rangnick Siap Gantikan Solskjaer di MU

TRIBUNJATENG.COM - Mantan pelatih RB Leipzig Ralf Rangnick dikabarkan tertarik untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer jika Manchester United memecatnya.

Solskjaer makin tertekan, menyusul kekalahan derbi Manchester 2-0 dari Manchester City di Old Trafford, Sabtu.

Setan Merah kini telah kalah di empat dari enam pertandingan terakhir mereka di liga yang membuat mereka tertinggal poin di belakang pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Chelsea.

Man United menepis seruan agar Solskjaer dipecat setelah kekalahan memalukan dari Liverpool di kandang.

Bahkan sejumlah nama telah muncul untuk menggantikan Ole, di antaranya Antonio Conte – yang sekarang menjadi pelatih baru Spurs – dan Brendan Rodgers.

Menurut jurnalis BILD Christian Falk, Rangnick sangat ingin menggantikan juru taktik asal Norwegia itu di Theatre of Dreams, seperti dikutip Tribun Jogja dari Metro.co.uk.

Mantan pelatih kepala RB Leipzig, sekarang kepala olahraga dan pengembangan di Lokomotiv Moscow, telah dikaitkan dengan MU sebelumnya dan masih dikatakan tertarik.

Independent melaporkan bahwa beberapa tokoh di Manchester United telah memperdebatkan ide Rangnick menjadi pelatih sementara.

Namun, pria berusia 63 tahun itu dikatakan menginginkan posisi sepakbola yang lebih tinggi di klub setelah jabatan jangka pendek, yang dapat memperumit masalah.

Kini, jeda internasional bulan November juga telah tiba, yang merupakan jeda terakhir dalam kalender sepakbola klub hingga Maret, empat bulan lagi.

Jika Manchester United memutuskan bahwa Solskjaer sudah perlu diganti, saat ini adalah waktu yang tepat.

Strategi Rangnick untuk MU

Pelatih Leipzig AS Jesse Marsch (kanan) dan Ralf Rangnick (kiri), mantan pelatih kepala RB Leipzig, sebelum Liga Champions RB Leipzig vs PSG di Leipzig, Jerman timur pada November 3, 2021. (Ronny Hartmann / AFP)

Rangnick bahkan disebut telah menjelaskan bagaimana dia akan memperbaiki Man Utd di tengah spekulasi pekerjaan baru.

“Sejak Sir Alex (Ferguson) pergi, performa mereka buruk. Mereka belum memenangkan gelar sejak dia pergi,” katanya kepada The Times via Express.co.uk.

“Di klub mana pun, jika Anda tidak bisa mendapatkan pemain yang tepat, maka Anda setidaknya tidak boleh merekrut pemain yang salah.