Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Leprid Berikan Penghargaan Kepada Peternak Ayam Kendal

Leprid memberikan penghargaan kepada seorang peternak ayam Kabupaten Kendal, Mastur Darori.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
Dokumentasi Pribadi
Peternak ayam petelur Kendal, Mastur Darori mendapatkan penghargaan dari Leprid, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (Leprid) memberikan penghargaan kepada seorang peternak ayam Kabupaten Kendal, Mastur Darori atas prestasi yang ditorehkan keluarganya di bidang peternakan ayam petelur.

Piagam penghargaan, medali, dan piala diberikan Ketua Leprid, Paulus Pangka kepada Mastur Darori di kediamannya Kecamatan Sukorejo.

Mastur Darori mendapatkan penghargaan atas prestasi berupa penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 1991.

Baca juga: Laga Wajib Menang Persik Kendal, Persibat Batang Imbangi 1-1 Babak Pertama

Baca juga: Hendi Soroti Wilayah Mangkang Semarang Masih Jadi PR Penanganan Persoalan Banjir

Yaitu penghargaan lomba peternak ayam perorangan anggota KUD Usaha Tani Ayam Ras Petelur.

Mastur Darori mengatakan, prestasi itu diraih ibunya, Farida, dengan usaha peternakan ayam petelur yang dirintis pada 1986.

Selain itu, usaha yang dirintis keluarganya juga mendapatkan tempat terbaik di tingkat kabupaten dan Provinsi Jawa Tengah. 

"Penghargaan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kala itu," terangnya, Selasa (9/11/2021).

Mastur Darori mengatakan, usaha peternakan ayam petelur keluarganya masih berjalan hingga saat ini.

Kini usianya sudah berjalan 35 tahun dan tetap eksis di Kabupaten Kendal.

Meskipun mengalami penurunan karena terdampak pandemi Covid-19, namun masih bisa bertahan dengan keterbatasan yang ada.

Mastur menyebutkan, saat ini jumlah populasi ayam petelurnya tinggal 50 ribu ekor, berkurang 50 persen dari jumlah populasi sebelum pandemi Corona.

Hal itu dikarenakan harga telur anjlog berbulan-bulan, sementara serapan pasar tersendat.

Ia terpaksa mengurangi jumlah populasi ayam untuk menekan tingginya biaya produksi.

Sejumlah karyawannya juga dipangkas hampir 50 persen.

Dari total 50 karyawan, kini tersisa 30 orang saja. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved