Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Sekolah yang Langgar Prokes Belum Diizinkan Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Dico Dorong PTM Diperluas

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar memperluas kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal Dico M Ganinduto. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar memperluas kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Dorongan tersebut disampaikan Dico setelah hasil evaluasi PTM berjalan baik tanpa ditemukan tenaga pendidik atau siswa terpapar Covid-19.

"Evaluasi PTM berjalan baik. Saya rasa sudah tidak ada isu lagi. Harapannya terus berjalan, tidak ada masalah, tidak ada klaster. Namun prokes harus dijaga agar PTM bisa berjalan terus," terangnya, Senin (8/11).

Terhadap beberapa sekolah yang dicabut izin PTM, Dico menegaskan, sekolah yang bersangkutan masih belum boleh menyelenggarakan PTM sepanjang belum ada evaluasi maksimal dengan arahan langsung dinas dan pengawas sekolah.

Ia meminta agar pembinaan terus dilakukan kepada pihak sekolah yang terkena sanksi supaya kepala sekolah bisa membenahi prosedur pembelajaran agar lebih baik lagi.

"Kami evaluasi perluasan sekolah kembali. Sekolah yang kemarin dicabut belum boleh menyelenggarakan PTM lagi. Kami belum tahu kapan sekolah yang kena sanksi bisa melangsungkan PTM sepanjang belum dievaluasi maksimal," tegasnya.

Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menyampaikan, momentum saat itu dimaksimalkan untuk memperluas jumlah sekolah yang menjalankan PTM terbatas secara bertahap. Mekanisme evaluasi PTM bakal diperpanjang setiap dua pekan sekali.

Beberapa sekolah yang sudah lolos persyaratan seperti sarana penunjang prokes, vaksinasi tenaga pendidik dan siswa, serta sudah menjalankan simulasi PTM akan diproyeksikan mendapat izin PTM.

"Saat ini jumlah Paud yang sudah PTM ada 76 persen, SD ada 83 persen, SMP dan pendidikan nonformal sudah 100 persen," terangnya.

Pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap semua sekolah yang menjalankan PTM terbatas. Termasuk beberapa sekolah yang saat ini mendapatkan sanksi akibat melanggar protokol kesehatan.

"Pengawasan terus kami lakukan untuk antisipasi terjadinya temuan di beberapa daerah lain. Untuk sekolah yang kena sanksi sudah melakukan evaluasi, akan kami cek agar bisa menjalankan PTM kembali tahap selanjutnya," ujar Wahyu.

Sebelumnya, Wahyu menggagalkan dua sekolah dasar yang merencanakan outing class di tengah pandemi Covid-19.

Dua sekolah itu menurut Wahyu, sudah diberi peringatan untuk menunda sistem pembelajaran di alam terbuka sebelum pandemi Covid-19 selesai. Ia tidak ingin ketidakpatuhan segelintir satuan pendidikan bisa menyebabkan terjadinya klaster Covid-19 dari dunia pendidikan.

"Memang ada 2 sekolah dasar (SD) yang kami terima infonya mau outing class Desember. Langsung kami cek dan kami minta untuk ditiadakan," ucap dia, Kamis (4/11).

Wahyu menegaskan, saat ini sistem pembelajaran yang diperbolehkan hanya dilakukan di dalam kelas, itupun dengan pembatasan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved